Mohon tunggu...
Muhammad Akram Djazuli
Muhammad Akram Djazuli Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif menulis di bewaramulia.com

Suka damai dan cinta tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Paksaan dan Kebencian Dalam Islam

13 September 2010   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Solawat dan salam senantiasa dilimpahkan untuk Sang Penghulu para nabi, Khaerul anbiya wal mursalin, Muhammad Mustofa salallahu ‘alaihi wassalam.

Dengan gagah dan berani beliau pergi ke Taif untuk tabligh, menyampaikan kebenaran, apa yang Beliau saw terima, diluar harapan dan keinginan. Penduduk Taif menolaknya bahkan mereka dengan tega menganiaya Beliau saw sampai Beliau saw pun berdarah-darah.

Tak ada kebencian, tak ada permusuhan, tak ada dendam sama sekali, bahkan sebaliknya Beliau saw memperagakan jiwa besarnya, menunjukkan kasih sayang dan kecintaannya. Malaikat yang menawarkan hendak membinasakan penduduk Taif pun Beliau saw tolak.

Membayangkan nuansa yang Rasulullah ciptakan ketika Beliau saw mempersilahkan delegasi Nasrani dari Nazran untuk melakukan kebaktian di Mesjid, begitu indah dan membanggakan.

Sungguh teladan agung yang tiada bandingnya, bukan hanya untuk seorang muslim bahkan untuk semua manusia, bagaimana penghormatan diberikan atas sebuah keyakinan.

Indah dan mengaharukan, ketika Beliau saw mengantarkan sendiri makanan untuk seorang tamu Nasrani, dengan tangan Beliau saw sendiri yang suci membersihkan tempat tidur yang berlumuran kotoran tamu Nasrani itu.

Setiap tingkah laku, tutur kata, bahkan tarikan nafas Beliau saw tidak ada satu noktah pun noda, tidak ada kebencian yang Beliau saw ajarkan, tidak ada permusuhan yang Beliau saw contohkan. Sepanjang hayat Beliau saw hiasi kehidupannya dengan kasih sayang dan kecintaan.

Bukan hanya pada sesama manusia bahkan terhadap bintang sekalipun Beliau saw memperlihatkan kasih sayangnya.

Dari masa kehidupan Rasulullah Sang pendiri Islam itu, dengan melewati lorong waktu selama kurang lebih 1500 tahun lamanya, sampailah pada masa kita saat ini.

Lalu di masa ini apa yang terjadi, mudah-mudahan ini mimpi buruk semata. Bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh Pendiri Islam saw, sekelompok orang dengan mengatasnamakan agama, menebarkan permusuhan, kebencian, dan menganiaya.

Carilah satu contoh saja dari Rasulullah yang memperagakan kebencian, permusuhan, dan penganiayaan terhadap mereka yang berbeda agama dan keyakinan, niscaya tak akan ditemukan!

Jangan, jangan sekalipun berfikir bahwa peperangan yang dilakukan dimasa Rasulullah adalah contoh pembenaran atas tindakan permusuhan, kebencian dan penganiayaan atas nama agama. Itu penghinaan yang menyakitkan.

Sungguh mereka tidak sedang membela Islam, tetapi sebaliknya mereka tengah mencoreng wajah Islam yang indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun