Mohon tunggu...
Muhammad Akram Djazuli
Muhammad Akram Djazuli Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif menulis di bewaramulia.com

Suka damai dan cinta tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muslim Menurut Rasulullah saw

15 September 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Definisi Muslim satu-satunya yang dapat diterapkan hanyalah definisi yang secara jelas terbukti berasal dari Rasulullah saw dan yang secara jelas diriwayatkan dari Rasulullah saw dan terbukti diterapkan pada zaman Rasulullah saw. dan Khulafa Rasyidin.

Rasulullah saw mendefinisikan Islam sebagai berikut: “Islam ialah hendaknya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan beribadah haji di Baitullah”.(HR. Muslim)

Bergeser dari prinsip ini, apapun upaya yang dilakukan untuk mendefinisikan Muslim, hal itu tidak akan kosong dari kekurangan-kekurangan dan keburukan.

Apalagi saat ini ketika Islam terpecah menjadi berbagai macam golongan sekte dan aliran. Sangat tidak mungkin untuk mengambil definisi dari salah satunya karena pasti akan ditentang oleh golongan lain. Dan satu sama lain akan saling mengkafirkan.

Rasulullah saw ditempat lain bersabda: “Barangsiapa yang shalat seperti shalat kita, berkiblat pada kiblat kita, dan memakan sembelihan kita, maka ia adalah orang Muslim yang mempunyai jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu mengecoh Allah dalam hal jamina-Nya.” (HR Bukhari)

Merupakan suatu ihsan agung Rasulullah saw. bahwa melalui definisi tersebut dalam kata-kata yang sangat lengkap telah meletakkan fondasi antara bangsa-bangsa di dalam kesatuan dunia Islam.

Saya seorang muslim, meyakini dan berusaha mengamalkan apa yang di ajarkan Rasulullah saw tersebut, Insyaallah.

Tidak mesti pakai peci haji, baju koko dan bawa tasbih kemana-mana untuk menjadi seorang muslim yang bener. Tidak ada sutau keharusan untuk pakai celana ngatung untuk disebut muslim sejati. Biar disebut muslim soheh mana boleh ente ngobrak-ngabrik usahe orang waktu bulan puase. :D

Untuk menjadi seorang muslim yang baik Rasulullah saw tidak pernah mengajarkan agar membenci dan memusuhi orang yang beragama lain. Untuk menjadi seorang muslim yang taat tidak ada diperintahkan untuk merusak rumah ibadah siapapun.

Tak ada perintahnya dari Rasulullah saw untuk menjadi muslim saleh harus menganiaya orang yang beragama lain!

Seseorang tidak menjadi mulia dalam agamanya karena melakukan keaniayan, tidak juga dia sedang membela agamanya, sebaliknya dia sedang merusaknya.

Mada ada ceritanya seorang muslim boleh menon-muslimkan muslim lain dan tidak ada ajaran dalam Islam untuk merusak mesjid karena pemahamannya berbeda.

Selama seseorang meyakini dan mengamalkan sesuai dengan definisi muslim yang diajarkan Rasulullah saw diatas, dia adalah seorang muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun