Mohon tunggu...
Muhammad Akram Djazuli
Muhammad Akram Djazuli Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif menulis di bewaramulia.com

Suka damai dan cinta tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Shuhaib bin Sinan: Sahabat Nabi yang Meninggalkan Hartanya demi Hijrah

17 Maret 2020   07:01 Diperbarui: 17 Maret 2020   07:12 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadhrat Shuhaib bin Sinan ar-Rumi adalah sahabat Nabi saw termasuk yang mula-mula baiat (as Sabiqunal Awwalun), yang mengalami banyak penederitaan dan penganiayaan yang dilakukan orang-orang kafir Quraiys karena keimanannya. Beliau telah meninggalkan seluruh harta kekayaan agar bisa hijrah ke Madinah bersama Rasulullah saw dan para sahabat lainnya.

Biografi Shuhaib ra

Shuhaib bin Sinan ar-Rumi, lebih dikenal Shuhaib ar-Rumi, lahir 587 M.  Beliau mendapat nisbat "ar-Rumi" karena lama menetap di negeri Romawi. Nama kunyahnya adalah Abu Yahya (Ayahnya Yahya).

Beliau berasal dari keluarga terhormat yang biasa mengembara dari satu negeri ke negeri lain. Ayah beliau, Sinan berasal dari Bani Tamim, adalah pernah bekerja sebagai hakim di Ubullah, Persia. Mereka tinggal di Ninawa, yang saat itu masih dikuasai Persia.

Kemudian Ninawa ditaklukkan orang-orang Arab. Meskipun masih berbangsa Arab, Shuhaib ikut terkena dampak dari penaklukan itu. Diperkirakan beliau menjadi tawanan dan dijual sebagai budak kepada seorang saudagar Makkah, Abdullah bin Jud'an al-Quraisy. Namun, sumber lain menyebutkan, Shuhaib masih sebagai orang merdeka ketika datang ke Makkah dan bersumpah setia kepada Abdullah bin Jud'an.

Beliau berangsur-angsur mengalami perkembangan dalam kehidupannya karena awal mulanya beliau datang (ke Mekah) sebagai budak, lalu dibebaskan dan kemudian mulai melakukan perniagaan, hingga akhirnya menjadi saudagar yang kaya raya dan menghasilkan banyak uang dari perniagaannya tersebut.

Sebagai seorang saudagar sukses, Shuhaib pernah tinggal lama di Romawi. Oleh karena itu beliau digelari ar-Rumi, lantaran kepiawaiannya mengenal negeri tersebut.

Secara fisik digambarkan beliau berkulit putih kemerahan. Badannya tidak terlalu tinggi, tetapi tegap. Rambutnya tebal. Paras wajahnya menandakan sosok yang tenang, tapi juga memiliki selera humor yang baik.

Baiat

Hadhrat Shuhaib bin Sinan sudah mengenal baik Rasulullah saw dari sebelum kenabian. Dan meskipun Shuhaib termasuk dari kalangan yang berada. Namun, hal itu tidak menghalanginya untuk menerima kebenaran. Sehingga ketika Rasulullah mendakwakan diri, beliau pun segera baiat, menerima kebenaran Islam.

Seperti halnya orang-orang beriman lainnya dimasa awal itu, beliau juga tidak luput dari penganiayaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraiys.

Sekelompok musyrikin Quraisy memakaikan baju besi kepada sejumlah Muslim, termasuk Shuhaib bin Sinan.

Kemudian, mereka memanggang Shuaib dan rekan-rekan Muslimnya di bawah sengat terik matahari gurun pasir. Namun, Shuhaib dan para pemeluk Islam itu tetap bersabar. Allah SWT menganugerahi mereka dengan kekuatan dan ketabahan, sehingga berhasil melewati penyiksaan itu.

Meninggalkan Harta Kekayaan demi Hijrah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun