Mohon tunggu...
Akmal RifaiUkadama
Akmal RifaiUkadama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Budaya Literasi pada Masa Pandemi Covid-19

25 September 2021   19:15 Diperbarui: 25 September 2021   20:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir tahun 2019, dunia telah dikejutkan oleh sebuah temuan virus yang dapat menyebar secara massif dan terbilang cukup cepat. Virus tersebut adalah SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus-2) atau biasa dikenal dengan sebutan COVID-19. Pandemi Covid-19 tak kunjung usai hingga saat ini, namun kehidupan dan kegiatan masyarakat harus terus berlanjut untuk tetap mempertahankan kehidupan mereka masing-masing. Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak akibat penyebaran virus Corona Virus Desease. Hingga berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat nya.

Karena dampak dari penyebaran virus COVID-19 ini para media-media berita beramai-ramai dalam mengangkat berita terkait virus tersebut. Baik berita berupa penyebaran virus, skala pasien terinveksi dan skala pasien sembuh, dan efek-efek penyebaran virus COVID-19 terhadap kehidupan bermasyarakat. Berita- berita tersebut dapat kita akses dengan sangat mudah melalui teknologi penyedia informasi.

Dari banyaknya kabatersebut tidak sedikit diantaranya mengandung unsur kepalsuan atau berita HOAX. Hal ini sangat berdampak buruk terutama pada kondisi kehidupan masyarakat. Salah satu cara agar tidak termakan berita HOAX tersebut adalah dengan cara menjaga budaya LITERASI. 

Literasi diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan individu yang meliputi menulis, membaca, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkatan tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satu riset yang dilakukan oleh Central Connectitut University pada tahun 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat membaca. Hal tersebut mengkhawatirkan mengingat tidak sedikitnya berita-berita HOAX yang beredar.

Berikut tahapan dari salah satu kegiatan literasi guna menghindari berita HOAX mengenai COVID-19.

1. Hati -- hati dengan judul sebuah berita atau kabar yang bersifat provokatif

2. Sesuaikan isi berita dengan judul yang tertera.

3. Periksa isi berita tersebut dengan fakta yang ada.

4.  Bila pada berita tersebut mengandung sebuah foto, cek keaslian dari foto tersebut.

  • Sekian yang dapat penulis suguhkan dalam tulisan ini, semoga semuanya selalu sehat dan selalu dilindungi dari segala penyakit dan virus berbahaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun