Mohon tunggu...
Akmal Faza Qurhaj Laksono
Akmal Faza Qurhaj Laksono Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa produktif dan unggul

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030014 Tangerang Kota, Banten Sepak Bola, Futsal, badminton SUCCES IS MY RIGHT

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosok Aku yang Tangguh dalam Proses Perjuangan

4 Maret 2021   08:06 Diperbarui: 4 Maret 2021   08:13 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setiap pribadi seseorang memiliki biografi tentang dirinya masing-masing. Adakalanya biografi tersebut berisikan sesuatu yang baik yang ada dalam dirinya ataupun  sebaliknya.  Keberhasilan yang diraih merupakan buah hasil dari pada perjuangan yang telah dihadapinya. Kisah perjuangan hidup sangat berarti baginya di masa depan kelak saat dia sudah menemukan kebahagiaan yang hakiki bersama orang-orang yang dipilih dan dicintai. Dengan kisah perjuangan hidup itu banyak sekali manfaat yang bisa dipelajari dan bahkan bisa dijadikan untuk memotivasi diri dalam menjalani kehidupan di kemudian hari.

Semua keluh kesah yang dirasakan itu semua akan menjadi pengalaman yang berarti untuk sebagai tanda bukti bahwa perjuangan dalam meraih suatu kesuksesan tidak semudah apa yang dibayangkan, juga hal tersebut akan menjadi suatu cerita kenangan yang bisa diceritakan untuk menjadi suatu acuan, motivasi, penyemangat bahkan pembangkit dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu kendala dan cobaan yang sedang dialami. Berikut seorang sosok tangguh yang berhasil mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang baik dan berpendidikan karakter berinisial Aku.

Aku bukanlah orang yang terlahir dari keluarga bangsawan yang serba memiliki segala hal yang diinginkan, entah itu berupa harta mapun segala hal yang indah. namun sebaliknya  sejak dilahirkan aku telah menjumpai banyak sekali rumitnya kehidupan. Sejak kecil aku telah diajarkan oleh orangtuaku hidup dengan penuh segala keperihatinan, hidup dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Namun demikian aku tidak pernah mengeluh, putus asa atas keadaan yang seperti itu, ayah dan ibuku selalu memberikan arahan-arahan yang baik pada diriku tentang segala hal agar aku bisa menjadi pribadi yang memiliki jiwa yang kuat dan tahan banting untuk menjalani kehidupan dimasa depan kelak.

Di awali pada masa SD ku, aku mengawali sekolah dasar saat itu dengan rasa minder, malu terhadap teman-teman ku, mereka memiliki harta diatas rata-rata, setiap jajan mereka selalu bisa membeli makanan atau segala sesuatu yang diinginkan, berbeda halnya dengan diriku yang hanya bisa terdiam dan selalu merasa kepingin yang padahal tidak akan bisa untuk mewujudkannya kala itu, mereka juga memiliki kecerdasan-kecerdasan yang unggul yang telah mereka kuasai, dimana saat itu aku tidak mengerti apa-apa sedikitpun, dan akupun akhirnya sangat merasakan minder terhadap mereka. Kemudian akupun sadar ternyata keadaan seperti demikian membuat diriku termotivasi untuk bangkit bersaing secara sehat dengan mereka-mereka yang memiliki banyak kelebihan diatas diriku, lalu mulai saat itu aku menyemangati diriku untuk giat meraih prestasi-prestasi di sekolah agar bisa membanggakan kedua orang tuaku, aku berfikir materi bukanlah segala-galanya, mereka boleh unggul dalam hal materi, tapi aku tidak mau kalah dengan mereka, mereka saja bisa, akupun harus bisa pula.

 Akhirnya alhamdulillah dengan ketekunan dan ketelatenanku, aku bisa mendapatkan prestasi-prestasi di sekolah yang meningkat, diawali dengan mendapatkan ranking satu di kelas ; bisa dipercaya mewakili sekolah untuk mengikuti lomba O2SN baik akademi maupun non akademi, tentunya kebaikan itu bisa ku raih karena aku bisa sabar dan terus selalu besyukur dalam segala hal apapun tanpa harus menyerah dengan suatu keadaan.   

Lalu pada saat SMP aku hijrah sekolah sekalian menuntut ilmu agama di pesantren Sumber Barokah karawang, disana aku mendapatkan banyak sekali pembelajaran dan manfaat tentang pembentukan diri, Pada awal perjuangan sebagai perantau yang jauh dari orang tua dan keluarga  aku merasakan sangat kaget karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru yang belum aku kenal disana, Tentunya banyak sekali rintangan-rintangan, cobaan-cobaan, masalah-masalah yang ku dapatkan kala itu, entah itu berasal dari teman, dari diri sendiri ataupun dari hal-hal lainnya, namun aku sangat bersyukur sekali karena dengan cobaan dan masalah-masalah itu aku bisa tau dan faham dengan lika-liku kehidupan, ternyata hidup itu tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan dan inginkan.

Seiring berjalannya waktu aku sangat merasa senang, bahagia dan nyaman tinggal  disana karena aku bisa memiliki banyak teman sehingga aku bisa bermain dan bercanda gurau dengan mereka, dan juga aku mendapatkan manfaat-manfaat yang luarbiasa disana, yaitu banyak sekali segala sesuatu yang awalnya aku tidak bisa saat di rumah, ketika aku mondok disana aku jadi bisa, contoh seperti dalam hal olahraga, yang awalnya aku tidak bisa renang disana aku jadi bisa renang, lalu seperti bermain voli, basket, tenis meja yang tidak pernah aku jumpai saat  aku tinggal di rumah, namun di pondok aku bisa bahkan menguasai, disana fasilitasnya lengkap. Semua fasilitas, tempat-tempat untuk olahraga disana disediakan dengan tujuan seluruh santri bisa tetap menyalurkan dan mengasah bakatnya masing-masing agar bisa selalu berkembang.

Akupun merasa hidup disana seperti hidup dalam surga dunia, dalam arti lain bukan hanya untuk mendapatkan kesenangan semata namun juga mendapatkan banyak sekali ilmu-ilmu yang berarti bagi diriku selain ilmu agama, juga mendapatkan ilmu kehidupan, sebagai bekal diriku kelak dalam menyikapi kerasnya kehidupan diluarsana. Sampai pada akhirnya suatu waktu aku mendapat kan cobaan dan musibah yang sangat luarbiasa yaitu aku dan keluargaku ditinggal oleh ayah tercinta selamanya, ayah meninggal dikarenakan mengalami sakit selama 2 tahun, penyakit jantungnya kambuh setelah dimasa kecil beliau jantungnya pernah berlubang namun akhirnya alhamdulillah bisa sembuh. Waktu itu ayah yang benar-benar merasakan rasa sakitnya beliau sudah benar-benar berusaha menghindari segala makanan dan sesuatu yang dilarang oleh dokter, berharap dirinya bisa sembuh namun Alloh mengqodar lain ternyata ayah malah mengalami sakit yang berlipat-lipat yaitu komplikasi. Sehingga akhirnya ayah menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 47 tahun.

Sungguh diriku sangat merasa kehilangan sosok pribadi yang luar biasa dalam hidupku, akupun down selalu menangis saat aku teringat semua masa-masa kenangan indah saat bersama ayah, awal hari-hari kepergiannya aku selalu termenung melamun di tempat sepi sendirian seakan hati ini masih belum bisa menerima kejadian pahit yang menimpa. Lalu disisi lain dalam keterpurukanku yang seperti itu, aku bersyukur banyak sekali orang-orang yang perhatian terhadap diriku, memberi motivasi, semangat, menenangkan hati dan selalu membuat diriku seakan tidak terlarut dalam kesedihan lagi.

Semenjak saat itu diriku menjadi tumpuan keluarga karena aku merupakan anak laki-laki pertama, sifat dewasa mulai bermunculan dalam diriku kala itu. Kemudian hal itu menjadi motivasi diriku sebagai pembangkit tidak mau mengecewakan ibu dan keluarga ku, aku ingin sekali bisa membanggakan dan membahagiakan mereka dengan segala cara yang ku mampu, aku yakin sekali ditengah cobaan berat yang menimpa dan dalam kesedihan susah yang melanda akan ada banyak hikmah nantinya.

Ternyata benar Aku merasakan sekali diriku bisa banyak berkembang di saat aku SMA, pada masa SMA aku melanjutkan Pendidikanku tetap di sekolah dan pondok pesantren yang sama, jadi aku mengenyam pendidikan disana selama 6 tahun. Aku sangat merasa senang dan bahagia pada masa SMA kala itu karena aku bisa mendapatkan banyak sekali prestasi pada masa SMAku, mulai dari prestasi akademik maupun prestasi non akademik, juga prestasi di sekolah maupun prestasi di luar sekolah mengikuti bermacam-macam lomba di luar kota mewakili nama sekolah. Prestasi yang ku raih yaitu dimulai dari prestasi intern didalam sekolah, yaitu  dari semester satu sampai semester enam aku selalu mendapatkan ranking 1 dan nilai terbaik satu angkatan, kecuali pada semester tiga, aku turun di peringkat kedua itupun karena ada sedikit kendala kesalahan system yang tak terduga. Selain itu, aku mengikuti banyak sekali perlombaan baik lomba akademik maupun non akademik, mewakili sekolah dan pondok pesantren, mulai dari ikut lomba olimpiade matematika dan fisika di ajang OPTIKA (olimpiade matematika) dan OSN (olimpiade sains nasional), lalu ikut turnament-turnament futsal dan pencak silat alhamdulillah diiringi dengan juara-juara yang memuaskan, lalu juga ikut lomba-lomba pramuka propinsi sejawabarat.

Aku sangat bersyukur sekali bisa merasakan semua kebaikan-kebaikan itu, segala lomba-lomba yang ku ikuti dan prestasi-prestasi yang ku raih, itu semua kujadikan sebagai pengalaman dalam perjuangan hidupku, aku sadar ternyata dibalik semua cobaan-cobaan berat yang ku alami dalam hidupku semenjak aku kehilangan orang yang sangat ku cintai terdapat banyak sekali hikmah yang ku rasakan. Hal itu pula yang membuat diriku bangkit, termotivasi ingin sekali membanggakan dan membahagiakan hati orang-orang yang ku cintai terutama ibuku.

Mungkin itulah sekilas motivasi mengenai sosok aku yang diceritakan pada artikel ini, yang perlu diingat bahwa Motivasi terbaik itu tentunya berasal dari diri sendiri bukan dari orang lain, Adapun orang lain hanya bisa membantu, mensupport, mendorong kita untuk maju, adapun yang menjalankan yaa tentunya diri kita karena kitalah yang mengerti seluk beluk tentang proses perjuanga hidup kita. Rumus terbaik dalam hidup ini satu D.U.I.T (Do'a,Usaha,Ikhtiar dan Tawakal).          

     

                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun