Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perkembangan Teknologi Kecerdasan Buatan: Dari Ancaman Menjadi Peluang

31 Januari 2023   08:25 Diperbarui: 31 Januari 2023   08:24 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI (ilustrasi) - Republika

Pernahkan pembaca sekalian menonton film fiksi tentang robot atau komputer cerdas yang tindakan dan cara berpikirnya sangat menyerupai manusia, bahkan dapat digambarkan bahwa suatu saat robot akan mampu menggantikan manusia seutuhnya?.

Sebagian besar ahli berpendapat bahwa robot dengan kecerdasan buatan (AI) mungkin akan dapat menggantikan manusia dalam beberapa pekerjaan tertentu di masa depan, tergantung pada tingkat kecerdasan buatan yang diterapkan dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Namun, di saat yang sama, AI juga memiliki kekurangan yang menyebabkan AI belum dapat menggantikan manusia dalam sebagian besar pekerjaan. 

Beberapa kekurangan AI yaitu: AI tidak dapat menangani tugas yang tidak terstruktur, tidak dapat menangani tugas yang memerlukan kemampuan kreatif, serta AI tidak dapat menangani tugas yang memerlukan interaksi sosial atau kreativitas.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini. AI merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. AI dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, manufaktur, kesehatan, dan lain-lain.

Perkembangan AI dipercepat oleh banyak faktor, termasuk kemajuan dalam komputasi, data, dan algoritma. AI dapat digunakan untuk melakukan tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, seperti analisis data, pengambilan keputusan, dan pengenalan wajah. AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis, seperti automatisasi produksi, pemeliharaan mesin, dan pengelolaan inventori.

AI juga dapat menggantikan pekerjaan banyak manusia. Hal ini karena AI dapat melakukan tugas dengan cepat, akurat, dan tanpa lelah. Namun, ini juga berarti bahwa AI dapat menyebabkan pengangguran jika digunakan untuk menggantikan pekerjaan manusia. Beberapa contoh pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI adalah pekerjaan yang melibatkan penulisan, data entry, pelayanan komunikasi, dan pemrosesan transaksi.

Meskipun AI dapat melakukan banyak hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, manusia masih memiliki keunggulan yang dapat digunakan untuk melebihi AI. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh manusia yang dapat digunakan untuk melebihi AI adalah:

  1. Kreativitas: AI mampu melakukan tugas yang terstruktur dengan baik, namun belum dapat menyaingi kreativitas manusia dalam bidang seni, desain, dan inovasi.
  2. Empati: AI mampu melakukan analisis data dan mengenali pola, namun belum dapat menyaingi kemampuan manusia untuk merasakan dan mengerti perasaan orang lain.
  3. Adaptasi: AI dapat belajar dari data yang diberikan, namun belum dapat menyaingi kemampuan manusia untuk beradaptasi dan mengatasi situasi yang tidak terduga.
  4. Intuisi: AI mampu melakukan analisis data dengan cepat, namun belum dapat menyaingi kemampuan manusia dalam membuat keputusan secara intuitif.
  5. Kepemimpinan: AI mampu melakukan tugas dengan cepat dan akurat, namun belum dapat menyaingi kemampuan manusia dalam mengelola tim atau memimpin proyek.

Robot adalah contoh yang baik dari kecerdasan buatan yang tidak dapat menyamai manusia dalam beberapa aspek. Walaupun robot dapat dilatih untuk melakukan tugas-tugas fisik yang menuntut kekuatan dan ketepatan, mereka tidak dapat melakukan tugas-tugas yang melibatkan kemampuan emosional atau kreativitas.

Misalnya, robot dapat digunakan untuk mengepak bahan makanan di pabrik, tetapi tidak dapat mengepak dengan cepat dan efisien seperti manusia, karena robot tidak dapat merasakan tekstur dari bahan makanan yang digunakan. Robot juga tidak dapat mengepak dengan cara yang kreatif, karena robot tidak dapat memahami makna dari tekstur atau bentuk bahan makanan yang digunakan.

Robot bisa saja melakukan tugas-tugas yang memerlukan ketepatan dan kekuatan fisik yang tinggi, seperti melakukan operasi bedah atau membuat makanan untuk manusia. Namun, meskipun robot dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas ini dengan efisien, mereka tidak dapat menggantikan peran manusia dalam hal-hal yang berkaitan dengan aspek emosional dan filosofis dari kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun