Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kesalahan Jokowi Menganalogikan Game of Thrones

13 Oktober 2018   15:00 Diperbarui: 13 Oktober 2018   15:08 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: tribunnews.com

Jokowi kembali membuat kontroversi dalam pidatonya di Plenary sensasional IMF-World Bank 2018 dengan mengangkat slogan sebuah film fiksi series Game Of Thrones yang digawangi oleh HBO di depan seluruh pejabat dunia yang hadir.

Maksud Jokowi melakukan hal tersebut adalah untuk memberi peringatan dini terhadap fenomena baru yang akan mengancam Ekonomi dan bersiap-siap menghadapi ketidakpastian global.

Namun kesalahannya adalah mengambil analogi yang sama sekali dapat memojokkan Indonesia yaitu dalam sinopsis Film Game Of Thrones ada 'Evil Winter' yang merupakan oknum jahat yang ingin memporak porandakan dunia, siapakah Evil Winter itu?

Jika melihat keadaan negeri terdapat 2 "Evil Winter" yakni China dan Amerika, seperti yang kita ketahui bahwa China secara masif sedang melakukan Expansi terhadap Indonesia, baik dari segi tenaga kerja, export Import dan industri dalam negeri yang terus digerus oleh pihak asing baik China maupun Amerika dan negara maju lainnya.

Jadi seharusnya yang dimaksud jokowi adalah menempatkan mereka dalam posisi yang mengancam, namun hal tersebut tidak diatasi oleh jokowi.

Berbeda dengan Soekarno yang sangat menentang hal-hal yang bersifat penting bagi negara yang dikuasai negara lain, Soekarno berani mengambil langkah tegas mengusir para penjajah asing dari negeri ini.

Pidato Jokowi kali ini membuat saya berpikir bahwa memang strategi perang ekonomi Amerika-China telah berdampak ke Indonesia dan Jokowi yang gagal membuat ekonomi Indonesia stabil lalu mengambil kebijakan untuk mengikuti arus global.

Hal ini yang membuat citra Indonesia semakin menurun di mata negara lain, jika pemimpin tidak ada keteguhan untuk bangkit kembali dari keterpurukan global maka kita tidak bisa kembali menjadi macan Asia yang disegani negara lain.

Ataukah ada opsi lain yaitu dalam pidato Jokowi yang ia maksudkan bahwa kita harus bersiap menghadapi kecaman ekonomi global, namun janggalnya ialah saat ini Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dari segi Ekonomi kita belum bisa bangkit, dari segi pelajar kita kalah telak, dari segi alutsista kita apalagi.

Jadi sangat membingungkan apa yang dikatakan oleh Jokowi dalam Pidatonya, entah apa ini hanya merupakan pencitraan "Global" saja atau ada keinginan mengambil simpati World Bank untuk meminjam uang lagi? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun