Jawa Timur -- Pada hakikatnya Ziarah kubur adalah bagian dari upaya untuk mengingat kematian, akan tetapi hikmah dalam ziarah ke makam --makam tokoh bersejarah memiliki tujuan untuk mengambil pelajaran dari perjalanan masa hidupnya.
Seperti halnya salah satu tokoh yang telah meletakkan pondasi bangsa, dan penyebaran syiar Islam di Indonesia KH Hasyim Asyari. Tentu sosok tokoh ini punya jejak yang patut untuk dilanjutkan oleh generasi saat ini.
Menebar kebaikan dan seruan untuk berbuat baik kepada siapa saja, yang mengisi hari-harinya, termasuk prinsip-prinsip hidupnya, jika diteladani dan diikuti maka akan menjadi nilai tersendiri untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun apapun alasannya Prabowo Subianto telah memberikan contoh untuk mengikuti jejak-jejak pendahulu, Prabowo tidak lupa sosok pelopor-pelopor yang menjadi tombak dalam perjuangan lepasnya bangsa ini dari cengkraman penjajah.
Prabowo Subianto ziarah ke makam para pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asyari di Kabupaten Jombang dan Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Kamis, 6 September 2018. Selain berziarah, dia juga silaturrahim dengan keluarga besar keturunan pendiri NU.
Dalam agama sebuah pesan dari baginda nabi Muhammad SAW bahwa jika engkau ingin berbuat baik pada pendahulumu, maka berbuat baiklah pada sahabatnya, atau keturunannya.
Mungkin saja ini yang menggerakkan Prabowo Subianto untuk berbakti dan berbuat baik kepada pendiri bangsa dengan menjaga silaturahim kepada keturunan-keturunan pendiri bangsa.
Langkah Prabowo Subianto menjelang Pemilihan Presiden 2019 dirinya melakukan berziarah di makam keluarga besar pendiri NU. Di sana ada makam KH Hasyim Asyari dan anak serta cucunya, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
Kali ini Prabowo Subianto meninggalkan kesan, usai melakukan kewajibannya kepada sesama dengan berbagi atau menjadi bagian untuk meringankan beban kepada Korban bencana Alam di Lombok, kini Prabowo mengunjungi makam pendiri dan keluarga besar NU, ini bukti Prabowo tidak lupa, tidak meninggalkan SEJARAH
