Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengedepankan Islam Moderat

2 Maret 2017   21:57 Diperbarui: 2 Maret 2017   22:09 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islam Moderat - http://daarulabroor.com

Para hadirin sekalian, sesungguhnya tantangan yang kita hadapi, khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, dan tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta intervensi dalam urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam berbagai upaya dan sikap dalam memberikan manfaat bagi kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.”

Paragraf diatas, merupakan petikan dari pidato singkat Raja Salman di gedung DPR. Jika melihat petikan pidato diatas, jelas sekali bahwa bangsa Arab juga mengedepankan Islam yang moderat. Apa itu ciri-ciri Islam yang moderat? Islam moderat menawarkan perdamaian. Kenapa moderat perlu dikedepankan? Karena banyak kelompok radikal seperti terorisme yang sering mengatasnamakan Islam. Perilaku mereka itu tentu sangat mencoreng Islam. Faktanya, Islam merupakan agama yang mengedepankan rasa saling menghormati dan saling membantu. Seperti ajakan raja Salman,  mari kita menyatukan barisan, untuk menghadapi tantangan ini.

Meski Indonesia merupakan negeri dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, negeri ini mulai disusupi oleh ujaran kebencian, merasa benar sendiri, dan berbagai aksi teror. Perbuatan tersebut seringkali ditunjukkan oleh kelompok intoleran, ataupun kelompok radikal, yang selalu berlindung dibalik nilai-nilai agama. Bagaimana tidak, teror bom dimaknai sebagai jihad. Teroris yang mati karena bom bunuh diri, dimaknai sebagai mati syahid. Hal-hal salah inilah yang kemudian disebarluaskan hingga saat ini. Hasilnya, banyak generasi muda kita memilih menjadi radikal. Bahkan tidak sedikit yang berani melakukan tindak pidana terorisme.

Kelompok-kelompok ini telah mengedepankan agama yang salah. Sekali lagi, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Islam mengajarkan amar ma’ruf nahi munkar. Karena itulah, mari kita selalu mengajak kebaikan dengan cara kebaikan. Mari kita ajak orang lain untuk selalu mengedepankan kebaikan, dan meninggalkan segala instrumen yang berhubungan dengan kekerasan. Mari kita lihat dengan cara pandang yang moderat. Perbedaan bukanlah menjadi penyebab terjadinya sumber perbedaan. Perbedaan justru melahirkan keberagaman, dan sikap toleransi antar sesama mania.

Ingat, jangan mempersulit diri dalam beragama. Karena pada dasarnya agama tidak pernah mengajarkan kesulitan. Islam juga tidak penah mengajarkan yang kesusahan. Ada orang yang memilih berjenggot, tapi ada juga yang tidak. Kita juga harus menghormati. Karena pada dasarnya berjenggot itu tidak diwajibkan. Karena yang wajib adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Ketika raja Salman mempromosikan Islam moderat di Indonesia, hal ini merupakan sinyal positif. Apalagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, sebagai ormas tertua di  Indonesia, sudah sejak dulu telah mengajarkan Islam yang moderat.

Mari tetap mengedepankan kerukungan antar umat beragama, demi menjaga persatuan dan kesatuan. Mari tetap berbuat baik, tanpa harus saling membenci. Dengan melakukan hal yang sederhana ini, secara tidak langsung kita telah mengedepankan Islam yang moderat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun