Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khilafah Hanya Melahirkan Perpecahan, Bukan Menyatukan

27 November 2022   04:09 Diperbarui: 27 November 2022   04:53 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suka tidak suka, isu khilafah masih seringkali dimanfaatkan oleh oknum masyarakat, untuk mempopulerkan radikalisme di Indonesia. Meski pada bibit radikalisme di Indonesia pada dasarnya sudah ada sejak dulu. 

Namun khilafah menjadi hal baru yang sering digunakan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Lalu apakah khilafah bagus diterapkan di Indonesia? 

Jelas jawabnya tidak. Khilafah tidak mendasar dan relevan jika diterapkan di Indonesia. Kenapa? Sederhana saja. Karena Indonesia adalah negara majemuk yang penuh dengan keberagaman. Khilafah justru melahirkan perpecahan, bukan menyatukan keberagaman.

Entah kenapa para oknum ini masih saja terus menyebarkan khilafah di media sosial. Dalam kondisi apapun, mereka seringkali mendompleng isu khilafah ini. Bahkan dalam kondisi yang tidak memungkinkan, seperti pandemi pun, mereka juga terus memprovokasi masyarakat dan melahirkan informasi yang menyesatkan. Ketikan ancaman resesi global yang akan melanda pada 2023, juga mereka gunakan untuk menyerang pemerintahan. Dan masyarakat juga harus bisa memahami dan melihat berdasarkan konteksnya.

Resesi global bukanlah karena kebijakan pemerintah. Hal tersebut melainkan dampak dari ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang memicu terjadinya krisis pangan dan energi. Inflasi di berbagai negara kemudian melonjak yang memicu berbagai bank sentral menaikkan suku bunga acuannya, termasuk Indonesia. Kondisi ini saling terkait dan tidak bisa dihindari. Karena itulah perlunya kebijakan yang bisa menjaga daya beli, agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

Bukan berarti resesi terjadi akibat karena kebijakan pemerintah, yang kemudian memprovokasi masyarakat dengan mengatakan bahwa khilafah adalah solusinya. Khilafah jelas bukan solusi bagi Indonesia, ataupun negara lain. Indonesia dengan keberagamannya, merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Menjadi tugas kita semua untuk menjaganya.

Tidak boleh diantara kita saling bertikai, hanya karena provokasi. Tidah boleh saling mencaci atau menebar kebencian, hanya karena merasa paling benar sendiri. Ingat, kita semua adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. 

Kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan lainnya. Jika kita merasa bisa hidup sendiri karena yang paling benar, sungguh tidak mungkin. Apalagi kebenaran itu sejatinya hanyalah milik Tuhan, yang menciptakan alam semesta berikut isinya.

Sekali lagi, hentikan segala bentuk provokasi khilafah. Masyarakat juga harus mulai cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang berkembang. Tidak bisa main terima saja. Tidak bisa ditelan secara mentah-mentah, hanya karena yang membicarakan adalah seorang tokoh. Semuanya berpotensi menjadi penyebar informasi menyesatkan. Karena itulah segala sesuatunya harus dicek kebenarannya. Harus dipastikan, bahwa informasi tersebut valid.

Menjadi pribadi yang cerdas merupakan keniscayaan di era sekarang ini. Terlebih sebentar lagi memasuki tahun politik. Potensi terjadinya ujaran kebencian semakin tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun