persatuan dan kesatuan tidak ada lagi permusuhan atau perseteruan atas nama perbedaan di tanah air tercinta. Kalaulah mereka semua dapat berkata "Tak peduli apapun agamamu, apapun sukumu, apapun pandangan politikmu, apapun strata sosialmu, siapapun idolamu, siapapun panutanmu kita bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, Indonesia". Berdamai dengan keberagaman untuk mencapai persatuan dan kesatuan serta mengedepankan kepentingan bangsa dan negara merupakan esensi Sumpah Pemuda.
Jika saja seluruh lapisan masyarakat Indonesia mempunyai pemahaman yang sama akan arti sebuahIndonesia adalah salah satu bangsa yang berperang dan berjuang untuk meraih kemerdekaan dari penjajah, oleh karena itu persatuan menjadi nilai utama keindonesiaan selain budi pekerti, kebersamaan, kekeluargaan dan gotong-royong. Keindonesiaan harus selalu kita jaga dengan saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas dan rasa persaudaraan tanpa memandang agama, suku, etnis dan lainnya karena kita semua saudara sebangsa dan setanah air
Perjuangan pemuda di masa lalu dan kini memang berbeda tapi tetap memiliki tujuan yang sama, yakni menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia. Ikrar dalam Sumpah Pemuda ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Ada tiga cita-cita yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, yakni menginginkan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".
Makna Sumpah Pemuda tentu berbeda antara dulu dan sekarang. Pada tahun 1928 sangatlah jelas ikrar tersebut untuk membakar semangat para pemuda dari berbagai etnis dan agama demi mencapai tujuan Indonesia merdeka. Pemuda-pemudi zaman now diharapkan dapat menyambut tongkat estafet dalam melestarikan persatuan yang sudah dicapai dalam kemerdekaan.
Peringatan Sumpah Pemuda juga sebagai pengingat bahwa persatuan di masa lalu bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, para pejuang membutuhkan setidaknya 17 tahun setelah ikrar Sumpah Pemuda pertama kali digaungkan pada tahun 1928. Jadi tugas pemuda-pemudi zaman now dalam melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa adalah memerangi berita bohong atau hoaks yang sangat berpotensi memecah belah dan mengoyak persatuan di tubuh NKRI.
Jaman dulu musuhnya penjajah kalau sekarang musuhnya adalah radikalisme, terorisme, korupsi, narkoba, ujaran kebencian, dll. Kita semua berharap lahir gagasan atau gebrakan dari pemuda-pemudi untuk dapat menangkal ancaman-ancaman tersebut, jangan sampai merusak individu maupun bangsa.
Tantangan akan terus ada dan berevolusi sesuai dengan jamannya, satu hal yang yang dapat dijadikan pegangan kaum pemuda-pemudi adalah kearifan lokal yaitu sebuah pepatah yang berbunyi "Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh". Sampai kapanpun dan dalam kondisi apapun kita harus tersadar bahwa persatuan dapat memperkuat kita, maka dari itu jangan sampai ada celah bagi pihak manapun, siapapun, atau apapun yang dapat menggoyahkan persatuan bangsa dan negara Indonesia. Â