Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun Baru Islam dan Semangat Hijrah Meninggalkan Bibit Kebencian

31 Juli 2022   02:03 Diperbarui: 31 Juli 2022   04:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi - jalandamai.org

Tahun baru hijriyah menjadi momen yang sangat penting bagi umat muslim. Hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah menuju Madinah, melahirkan banyak peradaban baru, yang manfaatnya bisa kita rasakan hingga saat ini. Bahkan, dari peristiwa hijrah tersebut mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya toleransi, saling menghargai dan menghormati antar sesama.

Semangat hijrah di tahun baru hijriyah tersebut, sebenarnya masih relevan jika diimplementasikan di era yang sudah serba modern seperti sekarang ini. Salah satunya adalah hijrah meninggalkan bibit kebencian yang masih ada dalam diri kita. Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah salah satunya untuk menghindari potensi terjadinya pertempuran yang dilandasi kebencian. Dalam konteks modern sekarang ini, bibit kebencian marak sekali kita temukan di dunia maya. Sadar atau tidak, bibit kebencian tersebut bisa berkembang dan berpotensi melahirkan konflik di tengah masyarakat.

Tanpa disadari, bibit kebencian telah melahirkan berbagai perbuatan yang tidak baik. Kebencian telah melahirkan perbuatan intoleran, hingga radikal. Mari kita lihat apa yang terjadi di media sosial. Hanya karena berbeda pilihan politik, antar sesama anggota keluarga bisa saling bermusuhan. Hanya karena berbeda pandangan, antar tetangga bisa tidak saling bertegur sapa. Bahkan, hanya karena berbeda pilihan keyakinan, antar sesama bisa saling mengkafirkan. Hal ini sungguh sangat disayangkan. Karena negara ini dibangun diatas kesadaran keragaman. Jika diangara kita tidak menghargai keberagaman, tentu akan sangat disayangkan.

Sudah banyak contoh yang terjadi di Indonesia, terkait kebencian ini. Hanya karena informasi yang menyesatkan, antar kelompok orang bisa saling membenci dan berujung pada konflik sosial. Kasus pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai, Sumatera Utara, beberapa tahun lalu adalah contoh yang paling gamblang. Hanya karena informasi menyesatkan, seseoarang sengaja menyebarkan informasi menyesatkan yang membangkitkan kebencian menjadi amuk massa.

Sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik. Sentimen kebencian biasanya kembali dibangkitkan, untuk menjatuhkan seseorang yang maju ke kursi kekuasaan. Beberapa waktu lalu, ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta, sentimen kebencian ini begitu vulgar dipertontonkan. Terlebih salah satu calon berasal dari kalangan minoritas, semakin mendapatkan ketidakadilan. Dan masyarkaat yang tingkat literasinya rendah, tentu akan semakin mudah dibohongi.

Jika diantara kita masih tetap egois, masih merasa benar sendiri dan merasa paling benar, tentu hal ini yang membuat kebencian bisa menjalar pada permusuhan dan konflik. Ingat, perpindahan Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah, salah satu tujuannya adalah untuk menyelamatkan Islam dari ancaman kaum kafir quraisy. Dan perpindahan tersebut telah membangun peradaban barau, masyarakat yang madani dan anti sektarianisme.

Dan mari, kita jadikan tahun baru hijriyah ini, sebagai momentum untuk meninggalkan segala bibit kebencian, untuk hijrah menuju perdamaian. Apalagi Indonesia merupakan negara yang sangat mengedepankan nilai-nilai toleransi, yang menuntut warga negaranya saling menghargai dan menghormati antar sesama, demi terciptanya perdamaian. Semoga ini bisa jadi renungan bersama di tahun baru Islam ini. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun