Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Be Smart Netizen, Jangan Rusak Solidaritas Palestina dengan Isu Khilafah

29 Mei 2021   10:35 Diperbarui: 29 Mei 2021   10:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palestina Israel - news.okezone.com

Saat ini, dunia maya sedang ramai dengan ajakan dukungan untuk Palestina. Serangan Israel ke Palestina yang membuat banyak korban, telah memicu solidaritas dunia internasional. Di Indonesia sendiri, dukungan untuk Palestina memang tak perlu diragukan lagi. Semua elemen masyarakat memberikan dukungan solidaritas. Dari level jalanan hingga parlemen. Dari masyarakt biasa hingga presiden.

Sayangnya, tidak semua orang yang memberikan dukungan tersebut paham tentang konflik yang terjadi di Palestina. Tidak semua melakukan cek ricek, atau setidaknya mencari kebenaran cerita yang berkembang. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang langsung percaya ketika isu Palestina muncul ke publik. Yang dimaknai adalah Palestina merupakan konflik yang berlatar belakang agama antara Islam dan Yahudi. Yahudi dianggap sebagai pihak yang melakukan kekerasan, dan Islam dimaknai sebagai pihak yang mendapatkan kekerasan. Framing yang salah inilah yang dimaknai oleh sebagian orang sebagai kebenaran. Padahal, semuanya itu salah.

Banyak ajakan jihad mengemuka di media sosial. Oknum tertentu menggelorakan jihad ke Israel. Tidak tidak sedikit dari masyarakat yang mengiyakan, karena konflik yang terjadi dimaknai sebagai konflik agama. Dan siapapun yang berjuang di jalan agama, akan dianggap sebagai jihad. Dan ketika meninggal akan masuk surga dan dijemput para bidadari. Persepsi yang salah ini terus berkembang, dan disusupkan ke semua orang dengan berbagai cara. Dan yang tak masuk akal lagi, khilafah dianggap menjadi sebuah solusi atas konflik yang telah terjadi berpuluh-puluh tahun tersebut.

Untuk itulah, mari kita menjadi masyarakat yang cerdas. Mari menjadi smart netizen agar kita terhindar dari provokasi dan informasi yang menyesatkan tentang Palestina. Jangan langsung mudah percaya dengan isu khilafah. Kenapa? Karena Palestina pada dasarnya merupakan Gerakan nasionalisme. Sementara khilafah sangat menolak konsep nasionalisme. Disisi lain, baik Palestina ataupun Israel, dua-dua nya merupakan negara yang heterogen. Artinya, kedua negara ini bukanlah negara yang menganut satu agama atau kepercayaan tertentu.

Perjuangan rakyat Palestina bukanlah semata perjuangan masyarakat muslim. Tapi juga masyarakat non muslim yang tinggal di Palestina. Sayangnya, organisasi seperti Hizbut Tahrir justru membelokkan menjadi konflik agama. Organisasi ini memang seringkali melontarkan khilafah ke semua negara termasuk Indonesia. Dan Indonesia sudah menyatakan organisasi ini sebagai organisasi terlarang.

Karena itulah, para milenial dan masyarakat jangan langsung percaya, jika ada ajakan berjihad ke Palestina. Jangan pula langsung percaya dengan provokasi yang mengatasnamakan agama. Bahwa Palestina harus didukung memang sebuah keniscayaan. Karena disitu telah ada pelanggaran kemanusiaan. Namun, bentuk dukungan juga harus dilandaskan pada azas kemanusiaan, bukan karena latar belakang keagamaan.

Palestina harus didukung agar bisa menentukan nasibnya sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dan dukungan ini, tidak boleh dipolitisir, jangan disusupi oleh sentimen apapun, termasuk isu khilafah. Bekali diri dengan literasi yang cukup, agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi bohong yang cenderung menyesatkan. Sekali lagi, jadilah smart netizen, agar terhadar dari segala bentuk hoaks dan provokasi. Salam literasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun