Pola semacam ini pada dasarnya bukanlah hal yang baru. Pola yang biasa digunakan oleh kelompok radikal, untuk mendapatkan simpati publik, dengan menyalahkan pihak lain.Â
Akibatnya, tidak sedikit dari masyarakat yang terprovokasi dan melampiaskan amarahnya ke arah perilaku tindak kekerasan. Jika kita melihat pada tahun-tahun sebelumnya, persekusi masih saja terjadi. Ironisnya, perilaku intoleran ini dilakukan oleh individu atau ormas yang mengklaim sedang menegakkan ajaran agama. Sungguh tidak masuk akal.
Penyebaran virus corona yang begitu kencang ini, nyatanya juga tak kalah kencang dengan penyebaran hoaks terkait penanganan virus ini. Untuk itulah, vaksin penangkal bibit kekerasan dan kebencian ini, juga harus terus digalakkan oleh kita semua, agar toleransi tetap terjaga. Agar keberagaman di negeri ini tetap terjaga. Salam toleransi.