Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tebar Pesan Damai, Dunia Maya Bukan Tempat Menebar Kebencian

25 Desember 2020   10:45 Diperbarui: 25 Desember 2020   10:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dama Indonesia - jalandamai.org

Budaya 'nyiyir'di media sosial nampanya menjadi hal yang sering terjadi. Meski hal tersebut bukan lumrah, karena bukan karakter kita sebagai warga negara Indonesia, budaya 'nyinyir' lebih condong pada penyebaran kebencian lebih sering kita lihat di media sosial. Dan jika bibit kebencian sudah masuk dalam pikiran, maka yang muncul pun berubah menjadi hoaks dan provokasi.

Hal semacam itu seringkali terjadi di era milenial ini. Perkembangan teknologi informasi justru disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian, yang bisa memicu terjadinya permusuhan. Mungkin diantara kita pernah ada yang berpikir, apa manfaatnya memunculkan kebencian di dunia maya? Nyatanya, praktek semacam itu seringkali terjadi. Apalagi ketika memasuki tahun politik, dimana antar pasangan calon berusaha mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat.

Ironisnya, beberapa pihak yang memunculkan sentimen kebencian ini adalah organisasi yang mengklaim menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Organisasi ini seringkali meneriakkan kalimat takbir, tapi setelah itu menghujat, bahkan  melontarkan provokasi untuk melakukan tindakan intoleran. Atas nama menegakkan agama, mereka bisa dengan mudah mengkafirkan orang lain. Atas nama agama, mereka dengan mudah melakukan persekusi. Padahal, agama apapun tidak ada yang menganjurkan menebar kebencian.

Praktek penyebaran kebencian di dunia maya ini, tentu harus kita sudahi. Kita semua adalah sama. Kita adalah makhluk Tuhan, yang tinggal di bumi yang sama. Dari awalnya, Tuhan telah menciptakan bumi dan seisinya dengan penuh keanekaragaman. Dari awal, manusia diciptakan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Karena itulah, manusia harus bersinergi dengan manusia yang lain, manusia harus bersinergi dengan alam dan lingkungan sekitar. Semuanya itu diperlukan agar kita bisa hidup saling berdampingan dalam keberagaman.

Berdampingan dalam keberagaman perlu dilakukan, agar kita semua bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain. Karena bisa jadi kita berdampingan dengan orang yang berbeda suku, agama dan latar belakang yang lain. Dengan bisa saling berdampingan, harapannya lingkungan tempat tinggal kita bisa rukun. Ibarat taman bunga yang dipenuhi warna-warni bunga, akan indah dipandang mata jika diletakkan secara berdampingan.

Adat istiadat dan budaya masyarakat Indonesia pun, pada dasarnya juga sangat toleran. Tidak pernah ada yang merasa paling benar, dan menanggap pihak yang berbeda sebagai pihak yang salah. Tidak pernah ada yang berupaya mendominasi. Ingat, Islam meski berkembang menjadi agama mayoritas di Indonesia, agama ini datang dengan tidak pernah menghilangkan agama yang telah ada sebelumnya. Bahkan, agama-agama tersebut bisa hidup rukun, saling berdampingan hingga saat ini.

Segala pesan kebencian yang menyebar di dunia maya, harus disudahi. Dan kita juga harus membekali diri dengan literasi yang kuat. Pemahaman agama yang benar juga perlu diperdalam, agar kita tidak mudah terpengaruh, jika ada informasi menyesatkan yang membawa ayat-ayat suci. Belajarlah agama berdasarkan konteksnya. Sehingga kita bisa melihat segala persoalan secara utuh. Mari kita menjadi netizen yang cerdas. Mari kita menjadi pribadi yang aktif menebar pesan damai di dunia maya ataupun dunia nyata. Karena dengan kedamaian, kita akan bisa mewujudkan kehidupan yang kita harapkan. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun