Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan, Kebangkitan Nasional dan Momentum Bangkit Melawan Corona

16 Mei 2020   14:06 Diperbarui: 16 Mei 2020   14:16 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lawan Corona - liputan6.com

Tak terasa sudah hampir sekitar 2 bulan ini kita semua hidup di tengah pandemi. Virus corona yang menyebar ke Indonesia, telah merubah segalanya. Aktivitas peribadahan dibatasi, aktifitas bekerja di kantor, belajar mengajar, berkumpul dan segala aktivitas di luar rumah dibatasi, untuk menekan penyebaran virus. Karena virus ini begitu mengerikan jika menempel pada tubuh manusia yang memiliki imun rendah.

Di awal masuknya virus ini, banyak orang meremehkan. Termasuk di Indonesia. Bayangkan, di awal Maret 2020,  baru 2 orang yang dinyatakan positif corona di Indonesia.

Kini, per 15 Mei 2020, sudah terdapat 16.496 kasus positif, dirawat 11.617, meninggal 1.076 dan semnbuh 3.803. DKI Jakarta masih menempati positi tertinggi dengan 5.774 kasus, disusul Jawa Timur 1.921 kasus, Jawa Barat 1.596 kasus, dan Jawa Tengah 1.109 kasus.

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dijalankan pemerintah, kurang mendapatkan respon dari masyarakat. Bahkan, larangan untuk mudik pun juga banyak yang dilanggar. Di bulan Ramadan ini mari kita jadikan ajang untuk introspeksi bersama.

Bahwa segala penyakit atau wabah yang ada di muka bumi ini, harus kita jauhi. Karena itulah, tetap jalankan social distancing dan perbanyak ibadah di dalam rumah. Ramadan di tengah pandemi semestinya tidak menyurutkan bagi umat muslim untuk tetap memperbanyak ibadah seperti kondisi normal.

Di bulan Mei ini, ada momentum yang bisa kita jadikan pembalajaran yang mungkin relevan untuk diterapkan di masa pandemic ini. Di bulan Mei ini aka nada hari kebangkitan nasional. Sebuah hari yang didedikasikan untuk memperingati para pendahulu negeri ini, yang telah berhasil membangun negeri ini dari organisasi.

Organisasi kedokteran Budi Oetomo ketika itu telah berhasil membuat masyarakat melek, dan mendorong munculnya banyak organisasi di masyarakat. Melalui organisasi inilah yang kemudian mendorong masyarakat untuk saling belajar, saling menguatkan, dan saling mengatur strategi agar Indonesia bisa merdeka. Dan hasilnya, Indonesia akhirnya merdeka dan lepas dari penjajahan.

Mari gunakan semangat kebangkitan nasional ini, untuk terus melawan penyebaran virus corona di tengah pandemi ini. Bagaimana caranya? Mari kita tetap menjaga semangat untuk sehat, bersih dari segala hal, tidak keluar rumah jika tidak penting.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah, mari tetap semangat untuk berdonasi untuk meringankan masyarakat yang terdampak virus corona. Seperti kita tahu, virus ini tidak hanya bisa membunuh manusia. Tapi juga telah mengganggu perekonomian hampir semua negara.

Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, saling menghargai dan menebar kebaikan. Sementara kebangkitan nasional mengajarkan kepada kita untuk terus mengupdate informasi, untuk saling tenggang rasa dan tidak membedakan Jawa, Sumatera, atau masyarakat apapun di negeri ini, serta mengajarkan semangat untuk lepas dari penjajahan.

Mari kita sinergikan antara semangat Ramadan dan kebangkita nasional untuk bisa bersikap di tengah pandemi ini. Ingat, virus corona akan sulit hilang. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana tetap menjaga kesehatan, social distancing, dan mengedepankan protocol kesehatan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun