Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Semangat Membantu Diganggu Pesan Kebencian

8 Januari 2020   06:06 Diperbarui: 8 Januari 2020   06:17 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membantu Korban Banjir - jakarta.bisnis.com

Seperti kita tahu, di awal tahun 2020 kemarin, banjir besar melanda ibu kota Jakarta, sebagian Jawa Barat dan Banten. Tidak hanya membuat sejumlah kerusakan, tapi juga membuat adanya korban jiwa ataupun korban luka.

Banjir kali ini sepertinya merupakan banjir siklus lima atau enam tahunan. Curah hujan yang terjadi pun diklaim yang terbesar jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tentu saja ada hikmah dibalik semua bencana alam yang terjadi. Namun banyak orang yang menyempatkan diri saling nyinyir, saling mencari kejelekan, dan memanfaatkan untuk kepentingan politik dibalik kesedihan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Apalagi perdebatan antara penyebab banjir antara pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta, membuat para simpatisan dibawah saling kritik, dan menebar kebencian.

Praktek semacam itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Bencana semestinya menjadi magnet untuk saling simpati, bukan saling membenci. Saling membantu, bukan saling mencari kesalahan atau kejelekan.

Boleh mencari penyebab persoalan, boleh fokus pada penanangan korban, tapi komitmen untuk mengantisipasi atau mencari solusi agar banjir tidak berulang, harus dilakukan semua pihak. Dari elemen masyarakat hingga para pemangku kebijakan, harus mempunyai komitmen yang sama untuk mengatasi banjir.

Ingat, potensi terjadinya cuaca ekstrem yang bisa terjadi hingga akhir Februari atau awal Maret. Prediksi dari BMKG ini harus menjadi perhatian bersama.

Tak perlu lagi saling mencari kesalahan atau menebar kebencian. Mari saling sinergi satu dengan yang lain, agar segala bentuk potensi bencana bisa kita minimalisir bersama.

Sejarah telah membuktikan, dengan bersatu untuk saling membantu, maka beban para korban akan semakin ringan. Kita juga punya pengalaman menghadapi bencana di berbagai daerah.

Jika diantara masyarakatnya saling mencari kesalahan, yang terjadi adalah akan melahirkan bibit kebencian ditengah dampak bencana yang mungkin telah merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Dan sadar atau tidak, bibit kebencian itu telah ada dalam beberapa tahun terakhir. Jauh sebelum tahun politik, kelompok intoleran dan radikal telah menebar provokasi radikalisme yang diselimuti nuansa kebencian kepada kelompok tertentu atau kepada pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun