Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersatu dan Toleranlah Demi Indonesia Damai

24 Agustus 2019   17:45 Diperbarui: 24 Agustus 2019   17:48 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - sompaisoscatalans.com

Sebagai masyarakat Indonesia, kita tentu sudah tak asing lagi dengan kata persatuan dan toleransi. Kita juga tidak asing dengan kalimat Indonesia damai ataupun kalimat ajakan damai. Kenapa kita tidak asing? Karena Indonesia pada dasarnya adalah negara yang sangat beragam. Tidak hanya agama, bahasa, adat istiadat dan budaya masyarakatnya bisa saling berbeda satu dengan yang lainnya. Begitulah sejatinya Indonesia. Sebuah negara dengan warna-warna budaya yang melekat, seperti warna-warni bunga dalam sebuah taman yang indah.

Namun dalam berjalannya waktu, keindahan budaya dan keragaman warna-warni tersebut, seringkali dipersoalkan oleh sebagian pihak. Kelompok radikal misalnya, mereka selalu menyatakan bahwa Indonesia tidak sesuai dengan syariat Islam. Karena keragaman agama tidak dibenarkan. Sementara, kelompok lain yang tidak menghendaki Indonesia damai, seringkali melontarkan provokasi dan ujaran kebencian, untuk menyulut kelompok lain. Aksi semacam inilah yang kemudian melahirkan persekusi, bahkan perilaku intoleran.

Beberapa waktu lalu, ungkapan rasis mengemuka di Surabaya dan terus menyebar ke seluruh Indonesia. Korbannya adalah mahasiswa Papua. Akibat pernyataan rasis tersebut, telah memicu amarah masyarakat Papua. Aksi unjuk rasa terjadi hampir secara merata di tanah Papua. Bahkan sempat ada yang melahirkan aksi pembakaran sejumlah di tempat. Berawal dari sebuah ucapan melahirkan aksi kekerasan. Berawal dari sebuah kebencian melahirkan tindakan intoleran.

Bayangkan, jika tidak ada ucapan rasis tersebut. Tentu kita semua akan bisa hidup saling berdampingan satu dengan yang lain, tanpa mempersoalkan perbedaan yang melekat dalam diri kita masing-masing. Memang betul antara masyarakat Papua dengan Kalimantan, atau masyarakat dari suku yang lain mempunyai karakter dan perbedaan yang melekat. Namun, apakah itu menjadi persoalan jika kita bisa hidup saling berdampingan? Bukankah kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan? Bukankah kita sama-sama masyarakat Indonesia?

Mari kita saling introspeksi. Apakah ada gunanya kita saling membenci antar sesama? Apakah ada manfaatnya pernyataan rasis tersebut? Jika pernyataan tersebut justru akan melahirkan konflik, buat apa dimunculkan. Jika kita bisa bersatu seperti ketika merebut kemerdekaan, kenapa kita tidak bisa bersatu dalam rangka mengisi kemerdekaan? Simpan semua caci maki itu. Agama, adat istiadat dan budaya yang melekat dalam setiap suku-suku di Indonesia tidak ada yang mengajarkan saling membenci. Sebaliknya, semua justru melahirkan toleransi, saling menghargai dan tolong menolong antar sesama.

Karena itulah, mari kita saling introspeksi dan belajar dari kesalahan yang ada. Stop provokasi dan ujaran kebencian atas alasan apapun. Sebarkan toleransi melalui media sosial dan platform apapun. Sebarkanlah pesan damai agar kerukunan antar generasi bisa tetap terjaga. Sebarkanlah pesan persatuan, agar keragaman ini tetap terjaga. Bersatu dan toleran merupakan kunci terciptanya Indonesia damai. Karena itu, lakukanlah. Sebagai generasi penerus, kita harus berkomitmen menciptakan Indonesia damai hingga kapanpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun