Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Kesabaran

6 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah istirahat pertama usai, tepatnya pukul 09.20 saya mengajar anak-anak kelas delapan bahasa di kelas bahasa Arab. Sebenarnya jadwal ruangan pelajaran kami bukan di ruang itu, tapi karena sedang kosong, jadi kami menggunakannya. Saya memberi mereka tugas menghafal kosa kata.

Tepat sejam menggunakan ruangan, di luar berdatangan anak-anak kelas tujuh. Tak lama gurunya juga muncul. Ternyata jadwal mereka menggunakan ruangan kelas bahasa Arab. Anak-anak saya agak kesal karena sudah terlanjur nyaman belajar di ruang kelas itu. Namun mau tak mau, kami harus keluar.

Saya minta izin kepada guru untuk membereskan kelas sebelum meninggalkannya. Beberapa siswi menggerutu saat membersihkan.

Keluar dari kelas, saya mengusulkan kepada mereka untuk belajar di gazebo dekat PSB, mengingat waktu pelajaran tersisa sejam lagi. Namun, sebagian merajuk. Ada yang sudah mager. Mereka sudah tak bersemangat lagi untuk belajar. Mereka berharap sejam itu tak usah belajar lagi karena tadi mereka sudah menyelesaikan tugas.

Saya bersikeras dengan nada sedikit tinggi, membuat mereka terdiam. Entah kenapa, mungkin kesal, saya melengos pergi meninggalkan mereka menuju gazebo dekat taman. Duduk sendirian. Dari jauh saya melihat mereka berjalan menuju gazebo dekat PSB.

Perasaan sesal itu pun datang. Dalam. Karena saya sadar mereka adalah anak-anak SMP,  wanita pula.

********

Yah, baper (bawa perasaan) memang terkadang datang saat menghadapi peserta didik yang tak sesuai harapan. Bahkan terkadang muncul perasaan jengkel dan marah. Dan akibatnya tak jarang terjadi kekerasan terhadap peserta didik yang dilakukan oleh guru.

Coba renungkanlah bahwa mengajar itu adalah tugas mulia yang diwariskan para Nabi Allah. Artinya para guru adalah pewaris para Nabi. Namun, ada yang perlu disadari bahwa guru tak semata-mata hanya mewarisi tugas mulia itu, tapi juga harus mewarisi akhlak mulia berupa kesabaran dan kesungguhan mereka.

Ingatlah pada sosok mulia yang berhijrah ke Thaif namun, saat tiba di sana malah diolok bahkan dilempari batu oleh penduduk mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tubuhnya berdarah-darah terluka. Hingga mengundang amarah dari malaikat penjaga gunung. Sang malaikat menawarinya untuk membinasakan penduduk Thaif dengan menimpakan mereka gunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun