Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pelajaran Hebat dari Anak Kecil

20 April 2022   16:52 Diperbarui: 20 April 2022   16:59 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Saya tiba di masjid itu sebelum isya. Suasana di pelataran masjid cukup ramai. Anak-anak bermain di luar masjid. Penjual jajanan dan mainan dadakan menumpang lapak di sekitar masjid cukup ramai dikerumuni pembeli yang kebanyakan anak-anak.

Saya memarkir motor tepat di depan tiga anak kecil. Dua orang sedang makan bakso tusuk, satunya lagi hanya melihat-lihat.
"Sudah makan bakso?" Tanyaku.
"Belum." Jawabnya.

Jawabannya membuatku merasa iba padanya. Saya memeriksa saku jubah saya dan menemukan uang yang lalu saya berikan padanya.

Ia menerimanya dengan ekspresi tidak percaya. Saya meyakinkannya jika uang itu buatnya. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun padaku.

Di dalam masjid, ada perasaan ingin ke toilet. Saat setelah berwudhu, saya sejenak lupa mengambil songkokku. Anak kecil tadi itu mengingatkanku. Saya tersenyum berterima kasih padanya. Sesaat kemudian anak itu menyodorkan  beberapa lembar uang receh kepadaku. Ternyata ia menungguiku hanya sekadar untuk memberiku kembalian. Saya menolaknya dan mengatakan jika semua itu miliknya.

Saya masuk ke dalam masjid kembali. Dan mengenakan jas yang saya tinggalkan dalam masjid. Anak itu kembali lagi bersama temannya menemuiku. Ternyata ia hanya ingin mengucapkan terima kasih padaku. Sesuatu yang tak saya duga sama sekali. Membuatku merasa kagum pada sang anak.
"Kamu kelas berapa sekarang?"tanyaku.
"Masih TK, Om" jawabnya pendek lalu pergi sambil tersenyum.

Apa yang anak itu lakukan dengan mencoba memberiku uang kembalian, mendatangiku di tempat wudhu yang saya pun tak tahu bagaimana ia bisa tahu saya di sana, mengingatkanku songkok yang saya tinggalkan, dan mendatangiku untuk mengucapkan terima kasih merupakan hal yang luar biasa hebat. Sebuah akhlak mulia yang ditunjukkan oleh seorang anak kecil yang hebat.

Ternyata hal sederhana dan pemberian tak seberapa itu memunculkan pelajaran berharga bagiku malam itu. Jauh lebih berharga dibanding ceramah tarwih yang saya sampaikan malam itu.

Terima kasih, Nak, yang saya bahkan lupa menanyakan namamu.

Cerita Ramadhanku....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun