Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ilustrasi Takwa dalam Konteks Kekinian

16 April 2022   15:57 Diperbarui: 16 April 2022   16:00 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Untuk apa berpuasa? Jawaban kita semua ketika ditanya seperti itu adalah agar kita bisa mendapatkan predikat ketakwaan. Begitulah penjelasan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 183. 

Namun apa itu takwa? Ada banyak definisi takwa yang disebutkan oleh para salaf. Berikut ini:


Abu Hurairah R.A menggambarkan takwa dengan ilustrasi  ''Pernahkah engkau melihat jalan penuh dengan duri? Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya?'' Orang itu menjawab, ''Apabila aku melihat duri, maka aku menghindarinya dan berjalan di tempat yang tidak ada durinya, atau aku langkahi duri-duri itu, atau aku mundur.'' Abu Hurairah cepat berkata, ''Itulah dia takwa!'' (HR Ibnu Abi Dunya).

Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendenifisikan : "Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan."

Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan "Menta'ati perintah dan menjauhi laranganNya."

Definisi Imam An-Nawawi mungkin paling populer. Namun saya pribadi tertarik pada definisi sahabat Nabi, Abu Hurairah. Di mana beliau mendefinisikannya sebagai kehati-hatian.

Saya pernah mendengar ceramah yang mengilustrasikan takwa sebagian kehati-hatian dalam konteks kekinian yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Contoh : Jika Anda telah mencuci mobil di tempat pencucian termahal. Biayanya mahal. Apa yang Anda lakukan jika mendapati jalan yang berlubang dan becek? Apakah Anda akan jalan lurus saja dan kencang? Ataukah Anda akan mencoba menghindarinya lubang tersebut dan berjalan pelan agar lumpur tak mengotori mobil. Kecuali jika mobil anda memang kotor, biasanya Anda tak peduli jalan kotor. Karena sudah terlanjur kotor. Begitulah hati yang kotor. Semakin kotor ia semakin mudah untuk bermaksiat.

Contoh lain: Jika Anda sedang naik motor di tengah jalan yang padat kendaraan. Anda akan penuh perhitungan dan kehati-hatian saat mencoba menyalip kendaraan. Anda tak akan menyalip jika tak memungkinkan.

Demikianlah ilustrasi dari takwa dalam konteks modern. Semoga bisa dengan mudah untuk dipahami. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun