Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Oleh-Oleh Siswi Spidi dari Turki

6 April 2022   15:55 Diperbarui: 8 Juni 2022   19:48 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah tempat saya mengajar, Sekolah Putri Darul Istiqamah (Spidi) yang terletak di kota Maros Sulawesi Selatan, mengadakan study tour ke Istanbul, Turki. Yang mana hal itu merupakan salah satu program pendidikan andalan yang dinamakan overseas.

Sebuah perjalanan yang dimaksudkan untuk menambah pengalaman, wawasan global, pemahaman sejarah, bahasa, dan budaya Islam yang pernah berjaya di Turki, dan tentunya untuk memanjakan mata di mana negara ini hampir semua sisi kotanya menyimpan pesona keindahan..

Alhasil berangkatlah 20 orang siswi dengan tambahan tiga orang pembimbing dari guru. Tanggal 22 April menuju Turki dan pulang ke Makassar tanggal 28. Sejumlah destinasi wisata mereka kunjungi.

Namun bukan hal itu yang ingin saya ceritakan di sini. Saya cukup terperangah mendengar cerita mereka sendiri soal beberapa hal. Saya membuka pelajaran saya hari ini di kelas dengan mendengar cerita dari beberapa siswi yang baru pulang dari Turki.

Soal momen apa yang mereka paling sukai. Saya tanyanya begitu. Mereka kompak bilang saat tinggal di hotel, makan Indomie. Jawaban mereka membuat saya terkejut. Lah, bukannya jalan-jalan ke Bursa melihat gunung salju atau ke Hagia Sofia?! Kataku itu kan mereka bisa dapatkan di Indonesia. Mereka bilang vibes dan suasananya beda.

Saya belum bisa menerka mengapa mereka mengatakan itu. Saya hanya menebak jika mereka masih terbawa kondisi di mana mereka terbiasa hidup di asrama di Spidi. Sebagai tabiat wanita yang sudah merasa lebih nyaman hidup di asrama dibanding di luar. Betapa pun indahnya suasana di luar, lebih indah lagi kebebasan mereka bersama teman-teman di kamar.

Tentunya mereka puas dengan kunjungan mereka ke sana, sebab saat saya tanya soal worthed gak mereka mengeluarkan uang jutaan dengan apa yang mereka dapatkan. Jelas setimpal kata mereka. Hanya sayang durasinya kurang lama katanya.

Lalu saya iseng bertanya soal apa-apa saja yang mereka beli saat di sana. Soalnya Turki adalah negara destinasi belanja favorit banyak pelancong dari Indonesia karena harganya yang sangat murah dengan kualitas yang tinggi.

Ada yang bilang belanja oleh-olehnya belasan juta. Ada yang kurang dari itu. Dan yang paling banyak katanya menyentuh angka  puluhan juta. Jawaban yang membuat dompetku langsung mengkerut. Bahkan jumlah itu lebih banyak dibanding biaya perjalanannya.

Tapi tentunya duit itu adalah pemberian dari orang tua mereka. Dan lagian itu oleh-oleh buat keluarga, guru, dan teman mereka. Tak ada yang berhak melarang. Itu sah-sah saja kok.
Duit ; duit mereka. Baju, jaket, aksesoris, dan coklat adalah oleh-oleh yang paling banyak mereka beli.

Yang saya mau bilang bahwa orang tua mereka, dalam hal apa pun siap berkorban untuk kebahagiaan dan kesenangan sang anak. Jadi tak usah menanyakan lagi soal pengorbanan mereka terhadap pendidikan anak mereka. Mereka tak peduli seberapa mahal asal hak pendidikan anak mereka terpenuhi di sekolah yang menurut mereka layak untuk membayar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun