Mata yang jangan hanya terpaku kebawah, memperhatikan kemana dan apa pijakan kita, tapi juga kedepan. Tak jarang ada batang dan dahan pohon yang melintang seketinggian kepala.
Menjelang Jembatan Setan Gunung Merbabu
Yang terpenting untuk semua adalah, kesiapan yang baik.
1. Biasakan hari- hari untuk tak terlalu 'memanjakan' tubuh dengan terlalu mudah memakai pakaian2 tebal, agar saat kita berada di cuaca dingin( dihutan pegunungan/ ketinggian) kita masih bisa cukup hangat dengan 1 jacket.
Bisa dibayangkan, jika hari2 saja dikota kita berjacket, apa lagi yang akan dipakai saat kita diketinggian. Ya kan?
2. Biasakan selalu bergerak. hindari duduk atau diam berlama- lama. Gerak, gerak dan gerak. Sebadan. Jadi jangan hanya telunjuk saja yang bergerak.
3. Semua sepatu trel semestinya cukup baik. Dengan waktu dan jam terbang lari ngetrel kita, kita akan lebih pasti lagi mengetahui brand, type mana yang paling sesuai untuk kaki kita.
Yang penting bukan sepatu mana sesuai dengan medan yang mana, tetapi sepatu dengan peruntukan yang jelas yang sesuai dengan kaki kita. Setelahnya adalah kaki dan sepatu yang menyatu, yang seperti mempunyai mata dan perasaan, menyesuaikan gerak langkah dan pijakan. Apapun medannya.
4. Persiapan yang baik adalah persiapan yang tak mesti baik, sempurna.. Bingung? Jangan :-) . Tak mesti semuanya siap baru ngetrel. jika ya begitu, entah kapan kita ngetrelnya.
Jadi sisakan sedikit untuk kejutan. Kejutan yang mungkin mengesalkan bahkan menyebalkan, tapi setelahnya adalah kisah cerita seru yang membuat kita lebih cepat lagi terlatih.
Kapan- kapan saya sambung dengan trek- trek lainnya. Semoga bermanfaat.
Salam.
Yuk Ngetrel :-)
Â
Â