Mohon tunggu...
Akhtar Muzaqie Abraar
Akhtar Muzaqie Abraar Mohon Tunggu... Human Resources - Pelajar

Pelajar SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kini China Sudah Tidak Keras Lagi terhadap Natuna

20 Februari 2020   06:56 Diperbarui: 20 Februari 2020   07:04 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Konflik yang terjadi antara China dan Indonesia yang memperebutkan kepemilikan Laut Natuna sejak 2019 akhirnya berangsur -- angsur membaik . China yang dulu mengirim kapal coast guard nya mengelilingi Indonesia dan mengakui dengan gencarnya bahwa ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) di wilayah Natuna merupakan milik mereka akhirnya mulai melunak.

Soal kepemilikan ZEE Laut Natuna, China lebih memilih untuk bersikap lunak dengan menggunakan komunikasi secara diplomatis. " China dan Indonesia adalah mitra strategis yang komprehensif. Di antara kami, persahabatan dan kerja sama adalah arus utama, sementara perbedaan hanyalah bagian saja," Ucap Geng Shuang pada Rabu, 8 Februari 2020.

Menurut Geng Shuang, China memandang hubungannya dengan Indonesia selalu dalam sudut pandang strategis dan jangka Panjang. Oleh karena itu jalan diplomatis yang dipilih oleh China merupakan hal yang baik

Sikap yang dikeluarkan oleh pihak China sangat berbanding terbalik dengan sikap yang mereka keluarkan pada pekan ke-2 bulan Januari. China menyatakan bahwa ZEE yang jelas -- jelas berada di wilayah Indonesia, tepatnya Laut Natuna merupakan milik mereka.

Di hari yang sama, pada 8 Februari 2020 Presiden Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pulau Natuna dan menyatakan dengan tegas bahwa kedaulatan Indonesia adalah hal yang tidak dapat ditawar dan Laut Natuna merupakan bagian dari Indonesia. 

"Saya ke sini juga ingin memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat kita, hak berdaulat negara kita Indonesia atas kekayaan sumber daya alam laut kita di zona ekonomi eksklusif. Kenapa di sini hadir Bakamla dan Angkatan Laut? Untuk memastikan penegakan hukum yang ada di sini," Kata Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Laut Natuna.

Kini perselisihan yang terjadi antara dua pihak bisa diselesaikan dengan baik. Melalui pernyatan yang dikeluarkan lebih dahulu oleh Xiao Qian saat berkunjung ke Gedung MPR/DPR, China menyatakan bahwa Laut Natuna merupakan milik Indonesia dan mereka tidak lagi mempermasalahkan hal tersebut.

Kesimpulannya, dari permasalahan antara Indonesia dengan China di atas, kita dapat mengetahui bahwa setiap permasalahan antar negara lebih baik diselesaikan dengan diplomasi untuk menjaga hubungan antar negera tersebut

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, jika ada kesalahan kata mohon dimaafkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun