Mohon tunggu...
Fajar IlhamPratama
Fajar IlhamPratama Mohon Tunggu... Penulis - I am human

Mahluk hidup asal Bumi Kathulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "#dearRain"

27 Januari 2020   09:09 Diperbarui: 27 Januari 2020   09:18 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pesan Seorang Ayah untuk Anak Perempuannya

Judul    : #dearRain
Penulis   : Fauzan Mukrim
Penerbit : DIVA Press
Cetakan: Pertama, September 2019
Tebal : 152 halaman
ISBN   : 978-602-391-800-3

Jarak terjauh di Bumi dan beberapa hal yang mungkin masih akan jadi persoalan di zamanmu. Sebuah kalimat pembuka buku #dearRain karya Fauzan Mukrim. Fauzan Mukrim, lahir di Watanompe, Sulawesi Selatan, 13 November 1978, seorang jurnalis  di CNN Indoneseia TV, dan sedang belajar membuat kue. Ayah dua anak ini juga, menulis buku #dearRiver dan Berjalan Jauh, juga sebuah novel Mencari Tepi Langit. Dua buku diatas ditulis untuk anak lelakinya, River. Buku #dearRain ini adalah sebuah buku yang dia tulis untuk anak perempuannya, Rain. 

Buku #dearRain ini berisi sebuah kumpulan cerita-cerita yang di kumpulkan Fauzan Mukrim untuk perempuannya, Rain. Sebagian memuat pesan moral, sebagian lagi sangat "receh" dan hampir tidak ada faedahnya sama sekali. Ada kisah-kisah penyejuk jiwa, ada juga tips-tips ringan mengatasi persoalan sehari-sehari, yang mungkin akan menjadi masalah yang akan di hadapi perempuan di masa depan. Sebagai perempuan, sebagai umat manusia.

Dalam buku ini Fauzan Mukrim, memberikan sebuah pesan, bagaimana sulitnya menjadi seorang Ayah dari anak perempuan, dibandingkan menjadi Ayah dari Anak laki-laki. Memahami dan menjaga anak perempuan lebih sulit, dibandingkan untuk menjaga dan memahami seorang anak  laki-laki, seorang Ayah tentu pernah menjadi anak laki-laki dengan pengalamannya dia bisa mengajari anak laki-lakinya, tapi untuk anak perempuanya, dia belum berpengalaman untuk menjadi perempuan. 

Seiring tumbuh besarnya, seorang anak perempuan akan membangun kehidupan sendiri, mengembangkan pemikiran sendiri yang tidak selalu dipahami oleh Ayahnya, sekalipun ia berkali-kali menyebut Ayahnya sebagai cinta pertamanya. Tetapi tetap saja, seorang Ayah akan berpikir, dia tak akan selalu berada di dekat anak perempuanya.

Ketika membaca buku ini kesan pertama yang tergambarkan adalah, betapa cintanya seorang Ayah (Fauzan Mukrim) kepada kedua anaknya (River dan Rain). Berawal dari sebuah pertanyaan, kenapa lebih banyakk menulis tentang River daripada Rain? Alasanya, bagi Fauzan Mukrim, mebutuhkan waktu yang lebih lama berpikir untuk menjadi seorang perempuan, sementara itu, menulis untuk River, anak laki-lakinya lebih mudah karena dia seorang laki-laki. 

Cerita- cerita yang dirtulisnya seakan memberikan sebuah pesan untuk perempuan di masa yang akan datang, walaupun terkadang ceritanya sangat receh, dan faedanya sama sekali tidak ada. Bukan berarti cerita itu tidak ada faedahnya, ceritanya tidak berguna, masih ada pesan moralnya. Buku ini  mengajarkan bagaiamana cara mengambil suatu pesan dari setiap kejadian dari sudut pandang lain, intinya setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Selain itu, ada kisah penyejuk jiwa dari kehidupan sehari-hari, ada juga tips-tips ringan mengatasi persoalan hidup sehari-hari, yang mungkin bisa berguna di masa depan. Setelah membaca buku ini pembaca akan beranggapan, bahwa ini adalah upaya seorang Ayah untuk menjaga anak perempuanya.

Buku #dearRain ini memiliki keunggulan, dari segi bahasanya, walaupun dengan banyaknya kata yang tidak baku, buku dengan sudut pandang orang pertama ini cukup berhasil membuat pembaca nyaman dengan cara seorang Ayah yang bercerita kepada anaknya, tentang masalah-masalah yang akan dihadapi seorang perempuan di masa depan. 

Dari segi sampul. Sampul buku ini cukup menarik, yang melihat sampul buku ini pasti akan berpikir, bahwa buku satu ini akan menceritakan anak kecil dengan hujan, tapi itu terbantahkan setelah mebaca buku ini, yang berisi pesan seorang Ayah kepada anak perempuannya. Selain itu, banyak juga sebuah kisah dari kehidupan sehari-hari, ada juga kejadian yang ada di sekitar, yang di masukan dalam buku ini. 

Kekurangan buku ini, ada beberapa cerita yang  mungkin dianggap pembaca "receh" tidak ada faedahnya sama sekali, sehingga membuat pembaca sedikit bosan dengan kisah penyejuk jiwa yang disampaikan. Kekurangan itu bisa diatasi dengan gambar atau ilustrasi yang melengkapi buku ini, sehingga bisa mengatasi rasa bosan yang dialami pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun