Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Berlayar dalam Gelombang Pandemi

5 Agustus 2020   10:28 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ABK PELNI Melayani Menggunakan APD (Dok.Pelni)

Pelayanan Sesuai Protokol Kesehatan (Dok. Pelni)
Pelayanan Sesuai Protokol Kesehatan (Dok. Pelni)
Berlayar dalam gelombang pandemic, PELNI masih tertolong oleh kapal-kapal barang, kapal tol laut, kapal ternak, kapal Roro serta kapal 3in1. Dalam semester I tahun 2020, angkutan kargo naik 300 % dari tahun lalu. Meskipun ada kenaikan volume barang,  pendapatan dari kargo Cuma 5 % dari pendapatan total perseroan. Sisanya 95 % pendapatan dari penugasan pemerintah berupa PSO dan subsidi.

Bila virus tak mampu dicegah, dalam beberapa tahun ke depan tatanan ekonomi dunia makin suram. Resesi akan menyentuh semua Negara. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia harus siaga resesi. Siaga krisis yang akan kita alami bersama. Perseroan yang sudah menginjak 68 tahun ini terus mencoba bertahan agar pelayanan bisa berjalan.

Diatur jaga jarak di dalam kapal (Dok. Pelni)
Diatur jaga jarak di dalam kapal (Dok. Pelni)
Melayarkan kapal masa pandemic berisiko. Disamping biaya operasi membengkak dengan penerapan protokol kesehatan,  pendapatan juga turun. Kewajiban jaga jarak mengurangi space bagi penumpang, secara ekonomi biaya operasi naik, pendapatan turun, tentu akan rugi. 

Meski begitu tugas utama perseroan adalah tugas Negara untuk merangkai nusantara menyatukan Indonesia,  harus terus tanpa henti. Nusantara tanpa kapal-kapal PELNI menjadi seperti mati. Pergerakan kapal, buruh, dan sejumlah pedagang di pelabuhan tak bergerak bila PELNI tak beroperasi.

Untuk merangkai nusantara kapal penumpang mulai beroperasi bertahap. Diawali 6 armada pada pertengahan Juli lalu, pada Agustus 2020 ini PELNI mengoperasikan 9 kapal. Sebagai upaya memaksimalkan armada, PELNI menerima pengiriman paket dalam kemasan 25, 50 kg hingga tak terbatas. Paket ini diangkut kapal penumpang dan menjangkau hampir separoh nusantara. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun