Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kuliner Legendaris dari Kota Dagang, Bobotsari

29 Juni 2020   14:43 Diperbarui: 29 Juni 2020   20:56 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Dengkek Pasar Bobotsari (ft. Dokpri)

Kalau ada orang Jakarta kangen dengan Soto Dengkek biasanya pas saat pulang kampung  mereka  menyempatkan menikmatinya. Pas akan pulang ke Jakarta mereka pesan antara 10-20 porsi dengan cara bumbu-bumbunya dipisah, termasuk kuahnya dimasukkan plastic yang ketika tiba di Jakarta dimasukkiin kulkas dan bila akan menikmati soto dipanaskan.

Sate Kambing Bakir (ft. Dokpri)
Sate Kambing Bakir (ft. Dokpri)
Pernahkan anda menikmati Soto Dengnkek? Soto Dengkek pada masa lalu, soto ini dijual dengan cara krombongnya  dipikul. Kenapa diberi nama Dengkek? Konon, diceritakan cucu penunggunya Jumiati yang sering disapa Sijum menjelaskan, "Bunyi pikulan itu  " kekek, kek, kek" sehingga menjadikan nama Dengkek, bahkan naman orang tuanya lebih dikenal Pak Dengkek. Para pelanggan  Soto Pak Dengkek,  di Pasar Bobotsari lebih mengenal Soto Dengkek.

Soto legendaris ini masih diteruskan oleh anak dan cuc. Di sekitaran Pasar Bobotsari, setidaknya masih ada 4 lokasi yang bisa dinikmati. Dua tempat didalam pasar dan dua tempat di luar pasar. Untuk yang di pasar ada 2 lokasi di lantai dasar dan lantai atas. Sedangkan 2 di luaran, mereka memilih pinggir jalan dengan tenda tidak permanen.

Dari 4 lokasi Soto Dengkek  yang paling moncer yang ada di lantai dasar Pasar Bobotsari. Warungnya bersih, tertata baik dan harganya sangat terjangkau, per porsi Rp 13.000. sangat terjangkau kantong kebanyakan orang.

Soto ayam kampung ini diracik dengan ketupat, grepek (kerupuk singkong), kecambah (toge kacang hijau), daging ayam kampung, dan bumbu-bumbu yang memikat. Jangan lupa nambah ya karena nikmat luar biasa.

Warung Nasi Mbok Roni 

Warung nasi Mbok Roni pada awalnya menghadap kedalam pasar. Meskipun dulu ada jalan lingkar di belakang karena pasar lebih ramai warungnya bukan menghadap kea rah jalan. Seiring perkembangan lingkungan, terlebih setelah renovasi pasar, Warung Mbok Roni menghadap ke jalan raya. Warung ini meskipun lebih kecil dari sebelumnya, namun generasi penerus berusaha mempertahankan cita rasa kuliner orang tuanya.

Pelanggan Warung Nasi Mbok Robi lebih dominan para pedagang atau pengunjung pasar pagi. Pasar yang hanya tumbuh dan ramai di pagi hari saja. Praktis bila kita berkunjung saing hari, menu yang tersaji tidak selengkap pagi hari.

Rumah Makin Pak Mustareja  

Hampir seluruh juragan berbagai produk yang ke Pasar Bobotsari akan mampir ke Rumah Makan Pak Mustareja. Terlebih bagi mereka yang punya hobi makan sate, daging sapi tumis dan berbagai menu tambahan yang biasa disajikan seperti gorengan tahu dan tempe dalam ukuran besar.

Rumah makan Pak Mustareja masih buka, generasi penerusnya mampu merawat cita rasa, sehingga bagi generasi terdahulu masih bisa menikmati sate kambing, sate daging atau menu daging semur. Letak warungnya menghadap ke timur, berhadapan dengan Pasar Bobotsari, cuma sedikit geser ke selatan. Yu datang dan nikmati kuliner legendaris di sekitar Pasar Bobotsari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun