Mohon tunggu...
Akhmad Rijal
Akhmad Rijal Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Indah pada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pembenahan Rusun ala Djarot

7 Februari 2017   11:12 Diperbarui: 7 Februari 2017   11:26 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusun atau Rumah Susun sudah lama ada di Jakarta, sejak era 1970-an sampai kini Rusun terus berganti nama, fasilitas dan wajah. Dulu sempat ada kategorisasi terhadap rusun, dan beberapa kategorisasi tersebut masih digunakan hingga kini. Rusun sendiri memiliki empat jenis yakni rumah susun umum, rumah susun khusus, rumah susun negara, dan rumah susun komersil alias apartemen.

Sedangkan Rusun umum masih terbagi menjadi dua jenis yaitu Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) yang merupakan program pemerintah untuk mengakomodasi ‘Apartemen Bersubsidi’. Lalu ada Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) yang memiliki tampilan sama dengan Rusunami, namun penyewa berurusan langsung dengan pengembang.

Salah satu rusun tertua di Jakarta adalah Rusun Klender di Jakarta Timur. Fasilitas ini dibangun oleh Perum Perumnas pada tahun 1974. Usianya yang sudah tua bukan berarti tanpa renovasi sama sekali. Rusun Klender sudah melalui beberapa tahap renovasi sampai di pertengahan 2000-an. Di era globalisasi ini tidak bisa kita pungkiri standarisasi kelayakan huni sebuah bangunan harus diperhatikan.

Standar kelayakan ini perlu dilakukan mengingat Rusun Klender jangan sampai ketinggalan fasilitas dengan Rusun-rusun baru yang sudah lebih modern. Urgensi renovasi Rusun Klender disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Beliau menilai, bangunan Klender ini jangan sampai dirubuhkan meski sudah tua. Penghuninya pun didata sebelum direnovasi total agar tidak kehilangan haknya saat renovasi nanti selesai.

"Ini rusun pertama di Jakarta. Kita bangun yang lebih besar, standar apartemen. Ini harus diubah total. Ini tidak bisa direnovasi kecil-kecil," ujarnya. Standar Apartemen yang dimaksud Djarot adalah material bangunannya permanen, fasilitas memadai, titik evakuasi bencananya jelas, akses dipermudah dan standar kesehatan dan kebersihan sudah memenuhi syarat.

Renovasi total tentu membutuhkan waktu yang lama dan penghuni harus disediakan tempat penampungan terlebih dahulu. Oleh karena itu renovasi total diproyeksikan Djarot sebagai program revitalisasi Rusun selama Lima Tahun kedepan. Untuk jangka pendek, saat menjabat sebagai Wakil Gubernur lagi pada 12 Februari nanti (karena masa cuti kampanye usai) Djarot akan segera melakukan; pengelolaan sampah agar lingkungan semakin bersih, perbaikan saluran air agar terhindar dari banjir dan pembenahan administrasi lainnya.

"Tanggal 12 (Februari) kami aktif kembali, yang kecil-kecil akan kami selesaikan, seperti pengolahan sampah, yang gede-gede (bangun ulang rusun) itu butuh waktu," Tutup Djarot.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun