Mohon tunggu...
Akhmad Mustaqim
Akhmad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa, penikmat kata, pekerja, dan selalu berusaha menjadi manusia bermanfaat.

Hobi membaca merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Catatan Medan Pembatja

22 Januari 2022   20:54 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:02 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mula-mula... secara latar belakang penulis buku ini seorang feminisme. Ayu Utami namanya, penulis yang dikenal dengan kehidupan begitu liberal, sehingga tersampaikan dalam karya dan kehidupannya. Buku ini sisi lain dari penulis, karena keluar dari zona biasa yang ditulisnya. Tidak biasa, dan buku ini lumayan luar biasa. 

Buku ini hanya ada dua esai yang saya akam ulas. Pertama dengan judul "Doa Arwah" dan "Hantu". Kedua tersebut secara tidak langsung ingin memaparkan kehidupan manusia secara tersirat tidak percaya terhadap diri, sehingga beroda kepada Pencipta--yang dianggap mendorong psikologis manusia sadar butuh orang lain selain dirinya dan Tuhan. Sehingga kita juga memiliki pandangan secara sendiri mengenai pentingnya doa. 

Seorang dalam hidup tidak hanya bicara tentang apa yang bisa orang lain tahu. Namun, seorang bisa saja melakukan pengobatan diri sendiri dengan berdoa, ya walaupun secara tidak langsung manusia bisa berdiri. Akan tetapi, tidak bisa manusia memaksakan semua jadi hukum baik buruk paling utama, tapi ada hal lain  berkaitan. 

Sedang kalau berkaitan hubungan dengan esai berjudul "Hantu", jika dipandang secara realisme magis hantu dalam kehidupan tidak akan mengalami hal takut. Nilainya dalam sebuah karya akan tidak menakutkan, melainkan hanya membuat lebih biasa tak ada yang luar biasa. Kecuali hanya sebuah kejadian di kehidupan sederhana dalam berpikir. 

Bower (2005), mengatakan bahwa realisme magis pada intinya ingin menyederhanakan produk modern secara nilai. Sebenarnya secara tidak langsung juga terjadi kritik terhadap hal-hal berlebihan di dunia ini. Contoh yang ada dalam novel "One Hundred Years Of Solitude" karya Gabriel Garcia Marquez. Novel yang di dalam tersebut melebih-lebihkan produk modern seperti kaca pembesar yang dianggap wah, padahal secara nilai itu biasa saja. 

Karya sastra ini secara tidak langsung mempraktikkan spiritual kritis. Jika pandangan lain menganggap kalau "Simple Miracles" bicara tentang realisme magis. Pandangan tersebut telah ada di karya-karya ilmiah sastra, bahkan penelitian tugas akhir skripsi. Lebih lanjutnya akan dipertemukan akan datang agar jelas. 

Judul: I Want To Die But Want To Eat  Toupokie 

Penulis: Back

Pengulas: Mas Aan 

Buku yang bicarakan tentang penulis. Pikiran ekstrim seorang penulis, jenisnya ini buku jenis esai. Buku berkisah tentang self improvement kepada seorang untuk tetap percaya diri pada dirinya. Sehingga buku ini berkisah representasi kehidupan. 

Buku yang bicara tentang dirinya yang berpikir minder atau tidak percaya diri kepada orang lain. Kebiasaan seorang stres dalam dirinya. Suatu ketika, baca buku ini berkisah tentang tentang kejiwaan begitu kompleks akan dirinya. Masalah begitu menyeramkan dalam buku.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun