Lebih percaya yang mana?
Jika secara umum kita memiliki kepercayaan tentang urutan kelahiran dan karakteristik peribadian seseorang, namun sekaligus kita tahu bahwa kepercayaan tersebut banyak dibantah oleh penelitian ilmiah, bagaimana sikap kita? Secara pribadi, saya lebih memilih untuk memoderasi kedua arus tersebut.Â
Mengapa demikian? Karena saya sendiri, sebagai anak tengah, sedikit atau banyak memiliki karakter yang dipercaya seperti yang ditulis di atas, namun seringkali saya juga berbeda sama sekali dengan karakter di atas.
Akan selalu menarik memperdebatkan topik ini, karena secara historis perdebatan tersebut telah dimulai oleh Alfred Adler dan Sigmund Freud sebagai dua ilmuan besar dalam psikologi. Bahkan, karena ketidaksepakannya atas asumsi yang dilemparkan oleh Adler, Freud sampai memutuskan keluar dari the Psychoanalytic Society dan membentuk the Society for Individual Psychology (Damian & Roberts, 2015). Ini jelas bukan main-main bung!
Dalam psikologi, terdapat sebuah alat tes yang dikembangkan untuk mengukur kecocokan karakteristik kepribadian dengan urutan kelahiran, alat tersebut diberi nama Psychological Birth Order Inventory (PBOI). Sayangnya alat tes tersebut hanya menemukan 23% perempuan dan 15% laki-laki yang merasa dirinya cocok dengan gambaran umum tentang karakteristik kepribadian dengan urutan kelahirannya.
Sayangnya juga, tulisan saya sudah terlampau panjang, besok saya lanjutkan mengapa terkadang prediksi umum tentang urutan kelahiran bisa keliru.