Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Dugaan Pelanggaran HAM Berat Atas Tembakan Gas Air Mata yang Memicu Kerusuhan dan Kematian

4 Oktober 2022   09:31 Diperbarui: 4 Oktober 2022   09:32 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang meletus pada Sabtu Malam, (01/10), tragedi kelam sejarah sepakbola Indonesia, Sumber : Viva.co.id

Disinilah indikasi adanya pelanggaran HAM berat atas tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan yang harus diusut hingga tuntas dan divaluasi secara detail oleh para pihak pemangku kebijakan.

Melanggar Aturan FIFA soal Larangan Penggunaan Gas Air Mata 

Para pihak jelas sudah paham dan mengetahui aturan main dalam proses penyelenggaraan permainan sepak bola ditanah air, dan aturan FIFA pun di langgar hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang.

Federasi Sepak bola International (FIFA) sudah membuat regulasi dan aturan tentang larangan penggunaan senjata api, dan larangan Gas pengendali Massa di dalam stadion.

Dikutip dari laman Jatim.viva.co.id, tentang Aturan FIFA tertuang dalam Pasal 19 Nomor (b), tentang Pitchside Stewards, yang berbunyi: No fi rearms or crowd control gas, shall be carried or used (Tidak boleh membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa).

Mengapa Gas Air mata itu masih digunakan ? Apakah benar sudah sesuai dengan Prosedur yang diungkapkan oleh pihak aparat keamanan ? Disinilah menjadi sejumlah tanda tanya bahwa aparat keamanan, tidak lagi menjadi penagak aturan dan pengendali ketertiban, yang ada hanya menjadi robot "pembunuh" massa hingga mencapai ratusan orang yang kehilangan nyawa.

Ketika penyelenggara dan pihak aparat keamanan melanggar aturan dan regulasi yang ditetapkan oleh FIFA, hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang tersebut, ini bisa menjadi tragedi pelanggaran HAM berat, sehingga penyelidikan dan pengusutan atas tragedi kelam itu harus dituntaskan oleh pemerintah.

"Tidak ada permainan yang nilainnya seberharga nyawa seseorang"

Mengapa penulis menduga adanya pelanggaran HAM berat atas tragedi hilangnya nyawa para suporter Aremania di stadion Kanjuruhan Malang itu ?

Sebab peristiwa 01 Oktober 2022 tersebut telah membuat ratusan nyawa melayang, dan salah satu pemicunya adalah tembakan gas air mata yang menyebabkan kepanikan, sehingga para suporter berupaya keras mencari jalan keluar untuk menghindari tembakan Gas tersebut.

Tragedi berdarah di Kanjuruhan menjadi tragedi yang paling mencekam dalam sejarah sepakbola Indonesia, mungkin saja para orang tua yang kehilangan anak dan kerabatnya itu sangat membenci permainan sepakbola sepanjang hayatnya, sebab mereka hanya menonton bola harus bertaruh nyawa, bahkan kehilangan nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun