Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelecehan Seksual, Mengapa Kerap Terjadi di KRL?

29 September 2022   07:35 Diperbarui: 29 September 2022   07:50 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maraknya kasus pelecehan seksual di Kereta Rel Listrik (KRL) masih kerap terjadi, Sumber : cnnindonesia.com

Orang yang kerap menonton film porno, sangat mempengaruhi pola pikir dan tindakannya, sehingga ketika menemukan kesempatan dalam waktu yang bersamaan dijadikan kesempatan untuk melakukan aksinya.

Bahkan pelaku yang sudah diamankan oleh pihak yang berwajib itu melakukan pelecehan seksual hingga ejakulasi dini, sungguh tindakan yang dilakukan ditempat umum sudah menciderai nilai-nilai kemanusiaan terutama bagi korban.

Pengaruh film pornografi inilah yang mendorong pelaku untuk melakukan pelecehan seksual meski berada di tempat umum dengan menggunakan kesempatan dalam waktu yang bersamaan ketika targetnya sedang dalam kondisi lengah.

Kedua adanya faktor desakan yang mempengaruhi pelaku melakukan tindak kejahatan pelecehan 

Nafsu birahi yang tak terkendali melihat target menjadi sasaran bagi pelaku untuk melakukan pelecehan seksual.

Disamping itu pula para penumpang KRL baik saat hendak berangkat kerja maupun hendak pulang kerja, dalam situasi dan kondisi yang berdesakan menjadi kesempatan bagi predator untuk melancarkan aksinya.

Pelecehan seksual di KRL pastinya pelaku menggunakan waktu saat penumpang berjibun atau berdesakan, biasanya terjadi saat hendak berangkat kerja atau pulang kerja, karena disaat pulang kerja kondisi korban yang sudah kecapean seharian bekerja dijadikan kesempatan bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.

Pelaku bisa menggunakan aksinya Baik dalam kondisi yang berdesakan atau korban dalam kondisi sedang terlelap saat dalam proses perjalanan, sehingga menjadi kesempatan bagi pelaku untuk melakukan tindakan pelecehan seksual.

Ketiga adanya unsur pelaku menggunakan obat bius untuk membuat korban tidak sadarkan diri

Unsur ketiga inilah yang sangat fatal, sebab pelaku bisa saja menggunakan obat bius yang bisa membuat korban tidak sadar bahwa ia sedang dilecehkan ditempat umum.

Sementara disisi yang lain sikap individualistik para penumpang yang satu dengan lainnya sudah tidak peduli dengan tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelaku di KRL atau di tempat umum tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun