Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dunia Anak adalah Dunia Bermain, Jangan Pernah Merampas Kebahagiaan Mereka

22 November 2021   16:00 Diperbarui: 29 November 2021   01:55 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bermain dengan teman sebaya (Sumber: Shutterstock)

"Jangan pernah rampas kebahagian mereka dengan keegoisan kita" 

Anak merupakan generasi yang hendak melanjutkan kehidupan kita di masa depan, maka sudah harus dipersiapkan mulai sekarang dengan mendidik, membimbing, dan mengarahkan mereka menjadi generasi yang lebih baik di masa yang akan datang.

Prinsip dasar yang siapapun tidak bisa menggugatnya, bahwa anak itu sangat indentik dengan bermain.

Anak itu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain, ada yang super aktif, ada yang sedang dan ada yang memang lebih pendiam.

Dari beragam karakter itu, orang tua harus memahami karakter masing-masing anak-anaknya, sehingga mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak menjadi lebih baik di masa yang akan datang tidak salah jalan.

Sungguh begitu indahnya di masa kanak-kanak, di mana pada era 90-an yang masih belum mengenal yang namanya smartphone, anak pada masa itu lebih banyak bermain dengan anak-anak yang lain.

Pada era 90-an itu, anak-anak langsung dihadapkan dengan beragam macam cara untuk membuat permainan sendiri, seperti bermain kelereng, wayang, layangan, suduran, menciptakan mobil-mobilan dari bahan alam.

Dalam konteks saat ini jelas sangat berbeda dengan era 90-an, di mana anak zaman sekarang ini sudah sangat akrab dengan dunia digital.

Segala macam permainan dengan cukup mudahnya didapatkan melalui smartphone, seperti game online serta permainan lainnya yang sudah tersedia di smartphone.

Tentu saja ada kesamaan, sekaligus perbedaan yang cukup jauh dengan generasi era 90-an. Anak zaman sekarang, sudah masuk abad modernisasi yang ditandai dengan canggihnya teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun