Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hujan Telah Turun, Saatnya Kembali Menanam Padi

9 November 2021   06:11 Diperbarui: 9 November 2021   06:15 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikala musim hujan telah datang, para petani sudah mulai mempersiapkan lahan untuk kembali menanam pad | ilustras : idntimes.com

"Di desa yang gersang didaerah kami, untuk bisa menanam padi harus menunggu hujan setiap tahun sekali" 

Tahun ini hujan turun lebih awalnya dari tahun sebelumnya, jika tahun sebelumnya hujan lebat turun di bulan November, maka tahun ini hujan turun dibulan November.

Para petani sudah mulai melakukan persiapan membersihkan lahan untuk membuat persemaian padi.

Sebelum mentari terbit di ufuk timur, para petani mulai bergegas membawa cangkul, arit, dan kebutuhan lainnya untuk membuat tempat persemaian padi.

Menyemai padi dari awal penyebaran sampai siap tanam membutuhkan waktu kira-kira antara 15 sampai 20 hari lamanya.

Begitulah kebiasaan para petani di pedesaan yang melakukan aktifitas untuk bercocok tanam setiap tahun pada musim penghujan, dan pada periode berikutnya, tentu tanaman yang lain yang bisa untuk bercocok tanam.


Padi merupakan bahan dasar pangan yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat Nusantara.

Sebagai Negara Agraria, tanaman padi menjadi salah satu tanaman prioritas yang di anjurkan pemerintah untuk menghasilkan produksi padi terus meningkat setiap tahun, sehingga swasembada pangan terpenuhi.

Anak tani sudah seharusnya siap menjadi seorang petani untuk melanjutkan cita-cita para leluhur supaya tidak kebingungan akan pangan yang sudah harus tersedia dalam hitungan bulan.

Dengan menanam padi, harapannya swasembada pangan tidak harus membeli, sehingga bisa lebih berhemat lagi sesuai dengan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun