Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cancel Culture, Laksana Pedang Bermata Dua

8 September 2021   20:00 Diperbarui: 8 September 2021   20:02 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cancel culture, merupakan fenomena sosial yang bisa terjadi kepada siapa saja, terutama pada publik figure | ilustrasi : hipwee.com

Dimana berkembang pesatnya tekhnologi dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah mudah adanya penghakiman secara massal, sehingga justifikasi tersebut menjadi kekuatan massal yang bisa mengalahkan orang yang terkena cancel culture, sehingga langkah-langkahnya harus terhenti untuk melanjutkan karirnya.

Fenomena cancel culture yang kerapkali ditujukan pada publik figur, entah itu artis, influwncer, maupun politisi yang tidak pernah lepas dari sorotan kamera, sangatlah mungkin dalam sekjeap paublik figur tersebut menjadi viral.

Tetapi yang perlu menjadi sebuah catatan, bahwa cancel culture ini memang laksana pedang bermata dua, dimana keberadaan cancel culture bisa sebagai alat mencari sebuah keadilan atas tindakan dari seseorang ataupu publik figur, sekaligus bisa menjadi alat "pembunuh secara massal".

Cancel culture, fenomena dan dampaknya bagi objek yang menjadi target 

Siapapun bisa menjadi objek penghakiman secara sosial, terutama publik figur yang semua gerak-geriknya tidak lepas dari sorotan kamera.

Mengapa harus publik figur yang kerap menjadi objek dari cancel culture? Karena publik figur memiliki pengaruh yang bisa mempengaruhi para pengikut atau fansnya.

Maka tidak hanya tingkah lakunya saja, namun ucapan maupun tulisannya yang di sebar dimedia sosial tidak lepas dari cancel culture.

Dimana fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja, sebagai contoh, Annisa Pohan yang merupakan Istri Agus Harimurti Yudoyono, sekaligus menanti mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan cuitan dengan mengutip ayat Al Qur'an, tetapi kutipan suratnya salah, sehingga banyak mengundang reaksi dan spekulasi yang beragam menanggapi cuitan Annisa.

Oleh karena itu cancel culture, cukuplah berbahaya, apalagi bagi publik figur yang memiliki pengaruh dan memiliki banyak fans berat, sehingga apapun bisa terjadi ketika publik figur itu salah bicara ataupun bertingkah, dan pastinya akan menjadi objek dari cancel culture.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun