Lantas apa manfaatnya hidup dari kepura-puraan dan omong kosong itu, bukankah akan lebih banyak mudhorotnya dan menyia-nyiakan waktu saja?
Dalam hidup dan kehidupan sosial ini, memang tidak bisa kita hindari haruslah terus berstrategi untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, namun ada banyak fakta yang menunjukkan, bahwa manusia untuk mencapai tujuan tersebut, segala cara pun akan dilakukan, meski cara dan kondisinya dala. Koridor yang salah.
Karakter dan sifat tamak manusia, memang tidaklah bisa dipungkiri, keinginan untuk hidup wah dan mewah, merupakan hiasan dunia yang penuh dengan fatamorgana.
Dan sering kita melihat, strategi dalam hidup dan kehidupan dalam sosial masyarakat, kita melihat karakteristik yang terbangun dengan penuh kepura-puraan dan omong kosong, menjadi hiasan yang kerapkali menipu.
Ucapan dan kata-kata kebohongan sudah menjadi kebiasaan yang tidak patut untuk ditiru, banyak yang melakukannya hanya karena untuk menutupi kelemahan dan untuk mencapai suatu keinginan, sehingga kalimat yang berbeda dengan kenyataan itu kerap menjadi hal yang merugikan orang lain.
Buka dulu topeng itu, marilah berbicara tentang kejujuranÂ
Bukankah kebohongan demi kebohongan itu hanya akan menyiksa batin kita, dan pastinya akan menipu orang lain dan menipu mereka yang telah dibohongi.
Manusia dengan beragam karakternya, bisa menjadi orang lain, dan terus menerus menutupi karakter aslinya, tentu mereka yang melakukan hal itu memiliki alasan dan tujuan dalam hidupnya, tetapi bukankah hal itu hanya akan merugikan diri sendiri dan orang -orang sekitarnya?Â
Tidak hanya merugikan diri dan orang lain, namun karakteristik ganda yang acapkali menutupi karakter diri yang sebenarnya hanya akan menjadi omong kosong dan kepura-puraan dan hanya menyebabkan waktu terbuang dengan percuma.
Waktu ini sangatlah berharga, maka janganlah disia-siakan !
Bahwa perlu kita sadari, hidup didunia ini hanyalah sebentar, paling lama 100 tahun kurang dan lebihnya demikian.