Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Yatim dan Kambing Gembalaannya

20 Juli 2021   21:17 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:26 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : rumahyatimindonesia.com

"Tak ada yang mengharapkan ia menjadi yatim, setelah ditinggal sang ayah untuk pergi selama-lamanya, lalu kemudian sang ibu menyusul sang ayah, jadilah ia sebatangkara, berusaha menjadi manusia yang tangguh di tengah ketiadaan"

Luka itu begitu mendalam pasca ditinggal kedua orang tua yang sangat ia cintai, namun apa mau dikata, cinta dan kasih sayang Tuhan jauh lebih besar untuk mereka, sehingga mereka pun dengan sepenuh jiwa menghadap Tuhannya dengan senyum mengembang di kedua bibirnya, dan meninggalkan putra semata wayangnya yang sangat mereka cintai.

Dikala hendak remaja, satu-satunya harapan ialah menjadi seorang pengembala kambing, milik orang kaya dengan mengambil upah yang tidak seberapa, namun cukup untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan.

Panasnya sengatan mentari, dan hembusan semilir angin menjadi teman setia suka dan duka, itulah takdir, dan alam pun mengajari semuanya.

Tetesan air mata di balik kepedihan menjadi cambuk yang menguatkan jiwa, bertaruh dengan mimpi yang masih belum nyata.

"Hei Kambing, tidakkah kau tahu bahwa hidup itu adalah sebuah pengorbanan yang harus di jalani, apakah engkau tidak tahu, suatu saat engkau pun akan menjadi korban ditengah kehidupan manusia, bisiknya dalam hati.

Kambing pun diam dalam hamparan rumput yang hijau, ia tidak peduli dengan tingkah manusia, yang ia tahu hanya makan,,makan,,dan makan untuk menjadi gemuk semata, toh suatu saat ia pun tidak tahu menahu akan di apakan oleh manusia.

Baca Juga : Hikayat Cinta Seorang Ibu Kepada Putranya

Hari pun beranjak siang, dan siang pun menghampiri malam, si Yatim segera menggiring kambing-kambingnya untuk beranjak pulang.

Dalam perjalanan pulang gerombolan si kambing di arahkan untuk meminum air terlebih dahulu oleh si Yatim, untuk melepas dahaganya setelah seharian sibuk memakan rumput yang hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun