Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tips Menjaga Diri dari Copet

15 Juni 2021   21:06 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:17 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www.tribunnews.com

"Transportasi umum, Mall dan pasar tradisional merupakan ladang basah yang dihuni beragam manusia, termasuk COPET salah satunya"

Aksi kejahatan ini bisa terjadi dimana saja, yakni di tempat-tempat keramaian pun hal tersebut bisa terjadi, baik dalam transportasi umum, seperti di dalam bus, kereta api, di mall, maupun di pasar-pasar tradisional, hal tersebut bisa terjadi, maka waspadalah, dan berhati-hatilah, karena kejahatan itu bisa terjadi sebab ada kesempatan dan kelengahan para korban.

Tahun 2012 silam, saya dan kawan pulang dari Surabaya menuju kota Jember, waktu di dalam bus sudah menunjukkan jam 10 malam, para pencopet itu menggunakan waktu yang sangat lengah untuk mengambil barang-barang berharga di dalam tas miliki kawan saya, yakni dompet dan HandPhone raib hanya dengan sabetan silet kecil telah merobek tas kawan saya tersebut.

Sesampainya di kota Jember, baru saya dan kawan saya sadar telah kecopetan karena melihat tas ranselnya yang habis tergores dengan sabetan silet, yang di sadari setelah turun dari bus, dompet dan HandPhone amblas di culik sang pencopet.

Pengalaman teman saya yang kecopetan saat bareng pulang dari kota Surabaya ke Jember menjadi pelajaran penting, bahwa Pencopet tidak pernah memandang siapapun korbannya, terpenting saat korban lengah, disitulah mereka beraksi.

Soal copet ini memang cukup menarik di ulas, karena memang banyak fakta yang terjadi di lapangan, bahwa sang pencopet tidak mengenal waktu untuk melancarkan aksinya. Sang pencopet hanya mengandalkan kelengahan korban untuk memuluskan niatnya.

Target sang pencopet tidak selalu dompet yang menjadi incarannya. Bagi mereka terpenting korban membawa barang-barang berharga yang mudah di tukar dengan uang, tapi perlu menjadi catatan, bahwa dompet, emas atau perhiasan, handphone, dan barang-barang yang di anggap berharga lainnya, tentu tidak lepas dari pengamatan sang pencopet, karena mereka juga sangat pintar menganalisa korban yang hendak menjadi target, ketika korban tersebut sudah di anggap lengah.

Bagi para pembaca sekalian perlu Anda pahami bahwa Pencopet beraksi, ketika anda lengah dengan barang anda, sang pencopet akan menggunakan triksnya untuk mengelabui anda, tentu saja copet profesional sudah lulus tes dan simulasi dari para gurunya Sesa copet, sehingga copet senior akan mendidik copet junior dengan simulasi yang hampir setiap hari di peragakannya.

Bagi anda sekalian yang sudah terbiasa melakukan perjalanan dengan transportasi umum, atau sering berjalan-jalan di keramaian, maka kiranya melihat beberapa tips untuk menjaga diri dari sang pencopet.

1. Klasifikasikan barang bawaan untuk di taruh di tempat yang paling aman 

Secara jelas transportasi umum merupakan ladang membajak para penumpang dengan aksinya yang cukup profesional, kenapa di sebut dengan profesional..? karena aksinya seringkali membuat korban dari sang pencopet tidak menyadari secara langsung   bahwa mereka sedang kocopetan, setelah sang pencopet mengabiskan satu bungkus rokok plus satu gelas kopi di warung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun