Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Layang-layang Terbang Melayang di Musim Kemarau

14 Juni 2021   17:25 Diperbarui: 14 Juni 2021   17:47 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Salah satu hiburan yang menarik dan bisa dijangkau, meski kondisi Pandemic adalah bermain layang-layang, bermain layang-layang tidak selalu identik dengan bocil, orang dewasa pun masih banyak yang hobi bermain layang-layang".

Teringat waktu kecil dulu ketika memasuki musim kemarau, permainan yang masih kuat tersimpan dalam memori adalah bermain layangan. Masa yang indah dan penuh dengan kenangan itu, memang memiliki nilai permainan yang sangat menyenangkan, meski kondisi permainan itu amatlah berbeda dengan saat ini.

Diwaktu masa kecil dulu, kami terbiasa membuat sendiri layangan, bermodal bambu, benang, dan kertas. Setelah jadi barulah kita permainan di aren sawah kosong sambil berkompetisi dengan teman-teman yang lain. 

Kalah dan menang sudah terbiasa bermainan ketengan (aduan layangan untuk bertahan di udara). Ketengan ini bermain layangan yang beradu satu sama lain untuk adu kuat di udara, dan penuh strategi tentunya dengan bermain tarik ulur supaya menang. Masuk di bulan kemarau ini kembali teringat masa kecil dulu, membuat dan bermain layangan sungguh sangat indahnya.

Memang era di gitalisasi ini, orang tua maupun Bocil sudah sangat akrab dengan tehnologi, dan ada banyak pula permainan yang sudah di sajikan di gadget, toko-toko terdekat, yang memudahkan anak maypun orang tua untuk memakai oermainan itu. artinya bahwa generasi era digitalisasi ini dipaksa maupun terpaksa, harus mengikuti adanya zaman menjadi masyarakat yang konsumtif, yang hakekatnya menjauhkan diri kita pada potensi dalan diri dan nilai-nilai kreatif.

Kembali lagi pada permainan layang-layang di berbagai daerah masih cukup diminati sebagai hiburan yang paling efektif, walaupun layang- layang itu memiliki pergeseran dan perbedaan dari waktu ke waktu.

Di era 90-an, model layangan tidak selengkap saat ini, dimana pada saat ini layangan sebagai sebuah hiburan memiliki komunitas dan kerapkali melakukan kontes layangan.

Untuk saat ini layangan sebagai sebuah karya indah yang masuk pada kategori seni, dengan keindahan bentuk maupun warnanya ketika terbang di ketinggian, merupakan kompetisi nilai yang tentunya harus mendapatkan apresiasinya yang tinggi.

Dalam konstek sekarang, tidak ada lagi permainan layangan ketengan, namun lebih di perindah lagi, dengan kontes bentuk dan warna layangan yang memukau pandangan.

Bermain layangan di samping sebagai sebuah hiburan yang menarik untuk segala usia, namun pada sisi yang lain ada nilai yang indah dalam permianan layangan ini, apa saja nilai positif dari permainan layangan tersebut..?

1. Membangun nilai sosial dalam diri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun