Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Pendidikan Seks bagi Anak?

30 Mei 2021   15:08 Diperbarui: 30 Mei 2021   15:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www. Antara news.com

Ada sedikit perbedaan pendapat dalam konstek ini, tetapi perbedaan tersebut adalah Rahmat yang bisa sama-sama kita pelajari.

Pertama anak usia remaja, kalau di dalam Islam masuk kategori Ballig yakni umur 9 tahun baik lagi-lagi maupun perempuan. Bagi anak remaja perempuan, di tandai dengan haid, atau keluarnya darah kotor, sementara bagi laki-laki di tandai dengan perubahan fisik yang kekar dan suara yang membesar.

Kedua, ada pendapat yang mengatakan anak masuk usia remaja pada umur 12 tahun keatas, yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti diatas. Terlepas mana yang benar, menurut penulis hal itu benar semua, tergantung sudut pandang kita, terhadap masing-masing anak itu sendiri, karena memang anak itu cukuplah unik untuk menjadi perhatian kita bersama.

Pada usia memasuki remaja, sangat boleh pengetahuan sex dikenalkan dengan anak, dengan batasan-batasan yang harus dikenalkan, sehingga anak khususnya yang sudah masuk kategori remaja tidak gampang terjerumus pada pergaulan bebas, yang menyebabkan anak depresi akut.

Disinilah pentingnya bagi orang tua untuk memperhatikan segala aktivitas anak, terutama anak yang sudah masuk usia remaja. Karena tanpa sepengetahuan orang tua, anak bisa kecanduan melihat film dewasa. 

Mudahnya mengakses film-film dewasa di medsos, tentunya orang tua harus selangkah lebih canggih dari si anak, misalnya dengan membuatkan akun yang tersambung dengan gadget orang tua, sehingga aktivitas anak bermain gadget, notifikasinya akan masuk ke akun orang tuanya, dan akan memudahkan orang tua untuk mengontrol segala hal yang menjadi aktivitas anak itu sendiri.

Kita akui bersama bahwasanya bermain handphone ada plus minusnya, tetapi jika alat itu di gunakan pada hal yang positif tentu banyak manfaatnya, tetapi apabila digunakan pada hal negatif, justru bisa merusak pikiran dan mental mereka.

Oleh karena itu pendidikan untuk menimba pengetahuan tentang sex, sangat perlu senyampang ada batasan bagi anak, terutama bagi anak yang baru berusia remaja. Karena sex adalah hubungan biologis, yang bisa dilakukan berdasarkan suka sama suka, senang sama senang, namun terkadang bagi anak di usia remaja tidak pernah dipikirkan dampak yang bisa menyerang dirinya sendiri, seperti terserang penyakit spilis, HIV, dan virus lainnya yang justru merusak anggota tubuh, bagi anak yang sudah kecanduan terhadap sex itu sendiri.

Dari ulasan di atas tersebut pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan tentang sex ini, tentunya harus disampaikan oleh para ahli yang memahami tentang hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun