Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Pendidikan Seks bagi Anak?

30 Mei 2021   15:08 Diperbarui: 30 Mei 2021   15:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www. Antara news.com

"Pendidikan sebagai wahana menimba ilmu pengetahuan bagi anak sangalah penting adanya, tetapi bagaimana dengan pendidikan seks bagi anak? Masih perlukah bagi anak? Jika di pandang perlu sejauh apa batasan untuk mengetahui hal tersebut..?"

Peristiwa yang cukup miris dengan viralnya video anak remaja yang masih duduk di kelas IX Mts di Kabupaten Tasikmalaya, telah menggegerkan jagad Maya, pasalnya Sang anak sudah ketagihan bermain sex akibat seringnya nonton film dewasa di YouTube.

Dilansir dari kompas.com,(30/05/2021), sang anak mengaku akibat ketagihan sex, bisa melakukan perbuatan orang dewasa tersebut bahkan bisa sampai 5 kali dengan 5 pria berbeda dalam sepekan, bahkan dalam video anak yang menjajakan dirinya yang viral tersebut dengan kode 2, yang artinya 200 ribu saja, sudah bisa di boking.

Anak remaja perempuan yang duduk di bangku kelas 3 Mts, atau setara dengan SMP, sudah bisa berbuat senekat demikian, meski ada persoalan yang melatarbelakanginya. Anak Mts yang notabene pendidikan yang berbasis agama, justru melakukan hal yang kurang terpuji, akibat ketagihan melihat adegan orang dewasa di YouTube. Anak dengan kisaran umur 15 tahun, sudah melakukan yang masih belum semestinya di lakukan, tapi justru karena videonya yang viral ia pun harus mengakui perbuatannya.

Kembali pada pembahasan, perlukah pendidikan sex pada anak? Jika perlu sampai mana batasannya?.

Pendidikan sebagai wahana memperoleh pengetahuan bagi anak, sangat perlu dan penting adanya bagi anak, apalagi bagi anak yang sudah memasuki usia remaja, kenapa perlu? Tentu orang tua ataupun pendidik harus melihat dengan cermat mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, baik pada aspek biologisnya, maupun pada aspek psikisnya.

Dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak, jika sudah di rasa cukup usianya untuk menerima pengetahuan tentang sex dan kesehatan alat reproduksi, maka bolehnya untuk di kenalkan sebagai pengetahuan, tetapi tetap dengan melakukan konsultasi kepada ahlinya, yakni dokter yang membidangi hal tersebut.

Disinilah hikmah dari kejadian anak remaja perempuan yang viral videonya, yang awalnya menyebar dilingkungan Tasik Malaya, tetapi ketika sudah di upload ke media sosial, video tersebut menyebar kemana-mana, tidak hanya di dalam negeri, namun juga keluar negeri.

Pendidikan sex dalam kontek sebagai pengetahuan dan teori, sangat boleh untuk di ajarkan, tetapi bukan dalam praktek yang bisa membuat anak bisa keluar dari batasan-batasan yang menyimpang, apalagi bagi anak yang masih baru berusia remaja,dengan kondisi psikis yang masih labil.

Dalam usia yang baru menginjak remaja ini memang sangat rentan, Karena masih terjadi pergolakan yang dahsyat di dalam diri mereka, sehingga perlu bagi orang tua cermat melihat akan pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. Apa ciri-ciri anak yang sudah memasuki usia remaja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun