Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengabdian Uwais Al Qarni pada Ibunya, Mengantarkannya Menjadi Insan Mulia

3 Mei 2021   21:45 Diperbarui: 4 Mei 2021   04:57 3859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.nusadaily.com

Uwais Al-Qarni (Arab: ) lahir 594 M dan (meninggal 657) M/ 37 H adalah seorang tabi'in yang hidup di zaman Nabi Muhammad tapi tidak sempat bertemu Nabi. Berasal dari penduduk Qarn, Bareq, Asir, wilayah Arab Saudi (sekarang) dekat perbatasan di Yaman.

Sumber : Wikipedia 

Uwais Al Qarni merupakan pemuda yang tiada pernah bertemu dengan Rosulullah di masa hidupnya, namun Uwais Al Qarni merupakan pemuda yang di istimewakan oleh Baginda nabi, bahkan saking istimewanya, sayyidina Umar, dan sayyidina Ali, disuruh untuk menemui Uwais, agar Uwais memohonkan doa ampunan untuk keduanya.

Uwais Al Qarni disebut-sebut pemuda yang sholih, walaupun tidak terkenal di bumi, namun beliaunya cukup terkenal dilangit. Kenapa demikian? Tentu ada kisah yang mengharukan dibalik semua itu.

Meski belum pernah bertemu dengan Rosulullah, namun Uwais Al Qarni menerima dan mengimani apa yang menjadi ajaran Rosulullah. Uwais Al Qarni merupakan anak yatim dan tinggal bersama ibunya yang sudah sepuh dan mengalami kelumpuhan. Suatu hari Uwais berpamitan kepada Ibunya untuk menemui Rosulullah di Madinah, dan ibunya pun berpesan supaya jangan lama-lama di Madinah, karena kondisi ibunya yang lumpuh tersebut, lalu kemudian Uwais melakukan perjalanan menuju Madinah langsung ke kediaman Rosulullah, namun beliau tidak bertemu Rosullullah, karena pada waktu itu Rosulullah sedang berada di Medan perang, dan hanya bertemu dengan Siti Aisyah Istri Rosulullah. Mengingat karena ada pesan dari ibunya, Uwais pun tidak menunggu kedatangan Rosulullah, dan memilih kembali ke rumahnya di Yaman.

Uwais Al Qarni masuk Islam bersama ibunya karena telah mendengar seruan dari Rosulullah. Uwais di Yaman dari keluarga yang fakir, namun jiwanya sangat Sholih, dan senantiasa mengabdi kepada ibunya, segala permintaan dan perintah dari ibunya iya turuti, sampai suatu ketika permintaan dari ibunya sangat ingin naik haji, sehingga Uwais pun bingung untuk mewujudkan keinginan ibunya untuk naik haji, sementara perjalanan dari Yaman ke Mekkah cukup jauh dan harus melewati gurun Sahara yang tandus.

Untuk mewujudkan keinginan sang ibu untuk pergi haji, akhirnya Uwais membeli seekor lembu, setelah kurang lebih 8 bulan lamanya Uwais merawat lembu tersebut di atas bukit, dan diperkirakan sudah cukup kuat untuk menempuh perjalanan dari Yaman ke Mekkah, maka berangkatlah Uwais beserta ibunya untuk melaksanakan haji.

Sesampainya di tanah suci Uwais Al Qarni menggendong ibunya untuk wukuf di arafah dan thowaf di Kakbah, seketika itu pula tumpahlah air mata ibunya, dan Uwais pun berdoa " ya Allah ampunilah dosa ibuku".

Sang ibu yang keheranan, lalu bertanya pada Uwais, bagaimana dengan dosamu? Maka Uwais pun menjawab "Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga." jawab Uwais.

Setelah beberapa saat kemudian, penyakit belang yang ada di tubuh Uwais sembuh, hanya tertinggal di tengkuknya saja, hal itu sebagai penanda bahwa Uwais merupakan orang yang Sholih dan di Istimewakan oleh Rosulullah, sehingga penanda tersebut yang pada akhirnya dikenali oleh Sayyidina Ali dan Umar, untuk menemui Uwais, dan memohonkan ampun kepada Allah untuk keduanya.

Selang beberapa tahun kemudian Uwais Al Qarni wafat di Yaman, dan banyak orang-orang yang berebut, memandikan, mensholatkan dan menguburkan jenazah Uwais, sehinggaa banyak yang meyakini bahwa, orang-orang yang berebut memandikan, mensholatkan dan menguburkan jenazah Uwais al Qarni ketika itu adalah para malaikat. "Para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya (uwais)," tulis Muhammad Vandestra.

Dari sepenggal kisah Uwais Al Qarni diatas,mengapa kemudian Uwais adalah hamba yang terkenal di langit, karena pengabdian kepada ibunya, sungguh luar biasa. Uwais sangat memuliakan ibunya, apapun yang menjadi permintaan dari Ibunya Uwais berusaha untuk memenuhinya, sehingga pemuda yang Sholih tersebut merupakan kekasih Allah yang di istimewakan oleh Rosulullah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun