Mohon tunggu...
Ali Hasyim
Ali Hasyim Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya seorang yang merupakan seorang pendidik dan juga aktiv di media sosial, oleh karena itu saya sangat senang sekali menulis berbagai macam tulisan yang berhubungan dengan sosial-politik,budaya,dan agama.

seorang suka membaca,berkebun dan bertani.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buku: Panik! Covid-19 Mengguncang Dunia

29 Juni 2020   14:05 Diperbarui: 29 Juni 2020   15:04 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku ini merupakan buku terjemahan dari judul buku,"Pandemic!: Covid-19 Shakes the World" diterjemahkan menjadi judul buku ,"Panik! Covid-19 Mengguncang Dunia".

Ketika pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya mengguncang bumi, filsuf asal Slovenia, Slavoj Zizek meramalkan apa yang berubah dari kehidupan saat ini.

Dalam buku setebal 136 halaman, ,"Panik! Covid-19 Mengguncang Dunia". Mencoba untuk memberi pandangan yang unik tentang bagaimana virus baru ini telah mengubah sikap dunia.

Sebelum pandemi ini mengganggu tatanan sosial, kita hidup di tengah lingkungan yang sangat ekspresif dalam menunjukkan perasaan melalui jabatan tangan, pelukan, atau ciuman.

Buku ini memiliki sudut pandang menarik dan perlu dibaca perlahan agar dapat dipahami. Ketika media nasional maupun global memberikan kita ketidakpastian, Zizek menafsirkan situasi dunia dengan cara yang tidak terduga.

Zizek melihat bahwa epidemi virus corona dapat memberikan nafas segar untuk komunisme dan kekalahan telak bagi kapitalisme. Dia merujuk pada bagaimana negara seperti China dianggap berhasil melalui pandemi ini. Meski bias saja itu hanya sementara.

Menurutnya, dengan melihat bagaimana China mengisolasi warga Hubei, jauh dari kebebasan untuk beraktivitas selama pandemi berlangsung, menunjukkan kekuatan otoritas yang tinggi.

Dokpri
Dokpri
Zizek dalam bukunya sempat menyinggung media dan pemerintah kerap menimbulkan ketakutan dengan pendekatan yang kurang transparan atau terlalu ekstrim, di penghujung buku ini dia justru mengungkapkan pendapat yang memicu ketakutan itu sendiri.

Virus lain yang juga sedang menyebar dibalik virus Corona ini, menurut iek, adalah virus tentang konsep masyarakat alternatif yang melampaui konsep negara-bangsa. Virus masyarakat alternatif ini, ciri masyarakatnya mengaktualisasikan dirinya dalam bentuk solidaritas dan kerjasama global. Menurut Zizek, virus Corona telah memaksa banyak pihak, dalam istilahnya "menemukan kembali komunisme".

Pikiran ini telah menimbulkan kontroversi, karena istilah "komunisme" itu. Tapi maksudnya sederhana, bahwa ancaman global sekarang ini telah mampu melahirkan solidaritas global di mana perbedaan-perbedaan kelas, agama, etnik, ras, dan sebagainya menjadi tidak berarti, karena kita semua menurut iek sedang berusaha mencari solusi, yang melampaui perbedaan identitas tersebut. 

Solusinya yang sedang dibayangkan iek adalah masyarakat dengan solidaritas baru, yang berbeda dengan bentuk solidaritas sebelumnya. Zizek menyebut, kita memang memerlukan bencana besar ini, untuk bisa memikirkan hal-hal yang begitu mendasar dari kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah soal solidaritas global itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun