Mohon tunggu...
Akhmad Sofwan
Akhmad Sofwan Mohon Tunggu... Dosen - Learn, Code, Write, Teach

Suka Lemon tea

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika saya tertinggal sholat Tarawih hari ini

17 Juni 2015   23:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Malam ini, Alhamdulillah adalah malam pertama di bulan Ramadhan, yang arti nya esok hari , umat Islam di wajibkan untuk berpuasa di siang hari dan di sunnahkan untuk melaksanakan sholat Tarawih pada malam hari nya. Pada malam ini adalah sholat Tarawih pertama kali. Seperti biasa nya di Ramadhan-ramadhan yang lalu-lalu, sholat Tarawih di Masjid selalu di padati oleh Umat Islam, hingga Masjid penuh sesak, bahkan hari ini, saya, karena sempat datang ke Masjid setelah azan berkumandang, sudah tidak kebagian lagi tempat di Musholla di dekat rumah saya. Lalu saya berpindah ke Masjid yang lebih luas yang berjarak beberapa puluh meter dari Musholla tsb, namun juga tetap, saya tidak kebagian tempat, bersama dengan sejumlah jamaah pria lainnya. Saya putuskan, saya sholat Isya di rumah saja. :-(

Sholat Tarawih pada awal-awal Ramadhan memang di kenal selalu padat dan setelah hari ke-3, kepadatan itu sudah mulai menurun, hingga terus menurun hingga hari terakhir. Awal-awal nya masjid penuh sesak yang dapat mencapai sekitar 15  shaf di masjid dekat rumah saya tsb , hingga memasuki hari-hari terakhir, tersisa 3 - 4 shaf saja.Fenomena dari tahun ke tahun ini juga terjadi di banyak masjid lain di seluruh Indonesia. Hingga terdapat sebuah cerita, yang di kisahkan, tatkala hari pertama Tarawih, seorang pengurus Masjid sedih dan prihatin, karena masjid nya sudah tidak dapat lagi menampung luapan jamaah, hingga ia berdoa, "Ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk dapat memperluas masjid kami, hingga dapat menampung lebih banyak jamaah lagi di Ramadhan selanjut nya".
Do'a nya terkabul, bahkan tidak perlu harus menunggu Ramadhan tahun depan. Doa nya terkabul seminggu kemudian, yakni Jamaah nya semakin menurun, yang arti nya Masjid nya (terasa) menjadi lebih luas ... :-).

Apakah Ramadhan kali ini termasuk sholat Tarawih di masjid memiliki pola yang sama dengan Ramadhan-ramadhan selanjut nya ?. Bicara mengenai Ramadhan, saya pribadi mengkhawatirkan, Ramadhan kali ini dalam skala kehidupan bermasyarakat di Indonesia, mengalami sedikit penurunan kekhusyuan beribadah dan beragama. Penetrasi budaya konsumerisme dan komersialisme semakin terasa dalam memanfaatkan event Ramadhan. Masyarakat lebih berkonsentrasi, apa makanan berbuka yang asyik, persiapan mudik, angpau, baju lebaran, dll yang bersifat konsumtif dan komersil di banding dengan hari ini ibadah tambahan apa yang sudah di laksanakan, sudah seberapa jauh membaca Al-quran nya, tadi sempat tergelincir bergosip atau tidak, dll. Sehingga, jamaah Tarawih di masjid, seperti pada tahun-tahun sebelum nya, akan cenderung mengalami "kemajuan" (Semakin Maju barisan nya). Dan warung nasi-warung nasi semakin ke sana, semakin ramai dengan kaki-kaki yang bergantung .

Pemanfaatan momen Ramadhan sebagai peningkatan sales bagi sejumlah perusahaan, tentu saja tidaklah salah, karena memang perusahaan harus jeli memanfaatkan setiap momen untuk meningkatkan profit, namun jika kita sebagai masyarakat dan pribadi lebih menonjolkan konsumerisme di banding isi ibadah, terlebih malah jika melalaikan ibadah puasa dan ibadah lain nya itu sendiri, tentu bukan ini tujuan untuk mengisi ramadhan yang di inginkan oleh Allah. Sudah sama-sama kita ketahui, tujuan dari berpuasa adalah untuk mencapai Taqwa (QS:2:183) . Taqwa akan di capai, jika kita dapat dengan sukses melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baik nya, bukan dengan melalaikan nya dan malah berfokus kepada hal lain.

Kembali lagi ke Sholat Tarawih, untuk dapat menjadikan masjid selalu penuh jamaah nya, di perlukan sikap konsistensi dari semua jamaah dan ini adalah hal yang sulit bagi banyak orang. Jika kembali ke diri pribadi masing-masing, maka, jikapun Masjid-masjid akan terus mengalami penurunan Jamaah, kita harus pastikan, kitalah, salah satu  jamaah yang masih terus konsisten berada di dalam masjid tsb, yang jikapun absen, itu juga jarang-jarang karena ada hal-hal yang penting. Jikapun lantunan ayat Al-quran akan makin jarang terdengar seiring dengan makin berlalu nya ramadhan, pastikan lah, kita, satu di antara yang jarang tsb yang masih tetap konsisten melantunkan ayat suci Al-quran dari awal hingga akhir ramadhan, bahkan setelah ramadhan selesai pun. Karena ... tatkala kita berpulang ke rahmat Allah, kita tidak di tanya secara beramai-ramai, kita akan di tanya sendiri-sendiri dengan amal yang kita usahakan masing-masing.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1436 H.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun