Mohon tunggu...
kang an
kang an Mohon Tunggu... Insinyur - belajar

meretas jalan menuai waktu

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Seimbang Itu Harus

14 Januari 2023   20:01 Diperbarui: 14 Januari 2023   20:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa depan adalah misteri yang tak akan terpecahkan sampai kapanpun, itu adalah satu keniscayaan yang kekal. Tapi kita sering kali menerka-nerka apa yang akan terjadi dengan menghubungkan atau mendasarinya terhadap sesuatu yang sedang atau telah terjadi, kalo orang jawa menyebutnya ilmu titen.

 Sejak dulu banyak orang menggunakan kebiasaan untuk melihat atau menduga masa depan walau terkadang dugaannya meleset. Tetapi ada yang menarik dari kebiasaan orang dulu menggunakan kebiasaan itu sebagai ramalan masa depan, kita tidak menyadari bahwa orang dulu selalu peka dan tanggap atas apa yang terjadi, sekalipun itu hal kecil. Mereka hampir tak pernah melewatkan peristiwa satupun, mulai dari peristiwa alam, peristiwa lingkungn, sampai peristiwa tentang evulusi manusia itu sendiri.

Lalu dalam perjalannya segala apa yang telah terjadi berulang-ulang di tengah-tengah masyarakat lambat laun akan menjadi hukum sosial atau hukum adat yang dengan alamiah akan  ditaati oleh banyak orang. Prilaku semacam inilah yang kemudian akan mendasari terbentuknya masyarakat yang berwawasan kebudayaan dan lingkungan, dimana dalam setiap tindakannya memperhatikan keseimbangan sosial dan keseimbangan alam. 

Tapi sayang  kondisi masyarakat kuno yang semacam itu mulai "terusik" oleh ilmu pengetahuan yang tidak di dasari pada keseimbangan alam dan budaya. Revolusi Industri yang terjadi pertama mulai tahun 1784, membuat manusia mulai mengeksploitasi sumberdaya alam secara membabibuta dan menerjang segala hukum sosial tanpa banyak pertimbangan, dalih kemajuan selalu menjadi pembenaran atas setiap apa yang mereka perbuat.

Tetapi setelah hampir 3 abad lamanya revolusi industri itu berkebng, dari revolusi industri 0.1 sampai sekarang revolusi Industri 0.4, manusia mulai sadar bahwa keseimbangan alam dan keseimbangan sosial harus terjaga, dan harus tetap lestari.

Banyak negara dan perusahaan besar dunia hari ini berlomba-lomba mewujudkan zero emission (NZE), dimana kondisi emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi. Kenyataan ini membuktikan keberadaan manusia harus senantiasa berdampingan dengan alam dan antar mahluk.  Maka kita senantiasalah berdamai dengan alam dan semua mahluk di bumi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun