Mohon tunggu...
Akhmad syifauljanan
Akhmad syifauljanan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin mlg

Manjadawajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pedagang di Masa pandemi

10 September 2021   01:26 Diperbarui: 10 September 2021   01:40 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran covid 19 membuat masyarakat kh.ususnya para pedagang mengalami penu runan penghasilan. oleh sebab itu banyak keluhan di berbagai kalangan masyarakat baik kelas tinggi mcaupun kelas rendah akibat nya terjadi kesenjangan sosial  di masyarakat..adapun kronologi awaal covid 19 di indonesia. 

Dengan pemaparan sebagai berikut terkonfirmasi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu hingga kini belum ada solusi tepat dan aman. Selain masyarakat yang memang tidak merasa aman ketika berbelanja di pasar, ada juga pasar-pasar tradisional yang merupakan pasar rakyat di tutup pemerintah untuk menjaga keamanan. 

Banyak sekali permasalahan yang timbul akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Semua aktivitas di batasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Yang mana hal tersebut membuat masyarakat resah. Masyarakat harus menaati protokol kesehatan yang di anjurkan pemerintah, tidak berkerumun dan tetap berada di rumah supaya terhindar dari bahaya Covid-19. 

Karena dampak wabah ini banyak masyarakat sekitar yang mengalami kerugian drastis dari hasil dagangan masyarakat kecil yang kurang laku dan penurunan dari segi ekonomi yang sangat signifikan. 

Mereka adalah pekerja warung kopi, toko kecil, pedagang asongan, pedagang di pasar hingga pekerja lain yang menggantungkan hidup dari pendapatan harian termasuk di pusat-pusat perbelanjaan dan pengendara ojek online COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Di Indonesia, COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan pada bulan Maret 2020, setidaknya 35.000 orang telah meninggal dunia. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat. 

Setelah menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi COVID-19 . Satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan anak juga dapat meningkat secara signifikan. 

Dampak negatif terhadap keadaan sosial-ekonomi dari pandemi bisa menjadi jauh lebih buruk tanpa adanya bantuan sosial dari pemerintah. Indonesia terus melakukan sejumlah upaya perbaikan dalam memperkuat berbagai program perlindungan sosialnya untuk menangani krisis setelah pandemi COVID-19. 

Program-program perlindungan sosial ini telah diperluas untuk melindungi masyarakat miskin terhadap guncangan ekonomi, dan juga masyarakat berpenghasilan menengah kebawah yang jumlahnya terus meningkat namun menjadi rentan terhadap risiko jatuh miskin di kemudian hari. 

Selain itu, usaha-usaha kecil juga menerima bantuan pemerintah seiring dengan upaya mereka untuk terus bertahan di tengah penurunan perekonomian dan pembatasan kegiatan masyarakat setelah pandemi TERHITUNG sudah lebih dari satu tahun pandemi covid-19 melanda Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun