Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Teladan Siswa

16 Agustus 2021   07:16 Diperbarui: 16 Agustus 2021   07:20 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kelas. Sumber: Pixabay

Akan menjadi masalah kalau terjadi sebaliknya, berbicara A tetapi yang dikerjakan B. Apa yang kita bicarakan berbeda dengan yang dikerjakan.

Kalau sudah seperti itu, akan terjadi krisis kepercayaan. Pada saat guru tidak lagi dipercaya murid-muridnya, apa yang dibicakan akan sulit diterima, termasuk juga dalam hal mata pelajaran.

Karena itulah, penting sekali untuk menjaga integritas. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga integritas.

Pertama, jadilah yang pertama berbuat baik. Kalau ada kesempatan berbuat baik, langsung ambil pada kesempatan pertama. Apa saja. Apa bisa kita menjadi yang pertama berbuat baik? Pasti bisa. Kalau kita mau, niat, pasti bisa.

Banyak sekali kebaikan yang bisa kita lakukan di sekolah. Datang jauh lebih pagi dibandingkan dengan yang lain, membantu membersihkan ruang guru, merapikan meja kerja, mengerjakan tugas-tugas tepat waktu, menanam dan memelihara pohon di halaman sekolah, memakmurkan musholla di sekolah, dan akan banyak sekali daftar kebaikan yang bisa kita lakukan.

Maka pada saat datang ke sekolah, pikiran pertama yang harus ada pada diri kita adalah: "kebaikan apa yang bisa saya lakukan hari ini?" Bertekad untuk selalu menjadi yang pertama berbuat kebaikan.

Tidak perlu khawatir dicap "sok baik", "sok rajin", "sok suci", dan sok-sok lainnya. Itu hanyalah perkataan orang-orang yang iri hati akan kebaikan yang kita lakukan. Yang penting kita ikhlas melakukannya, pada saatnya kebaikan itu akan kembali kepada kita.

Tidak perlu juga sakit hati kalau kebaikan yang kita lakukan tidak mendapatkan pujian atau penghargaan, baik dari rekan guru, siswa ataupun pimpinan sekolah. Karena pada dasarnya kita bekerja bukan untuk mendapatkan penghargaan manusia.

Percayalah, kebaikan itu akan dicatat Allah sebagai sebuah kebaikan. Dan pada saatnya nanti, kebaikan itu akan kembali kepada diri kita masing-masing.

Kedua, apa yang kita katakan, lakukan. Istilah Inggrisnya, Walk The Talk. Apa yang kita ucapkan, akan dilihat oleh murid-murid kita, apakah kita mengerjakannya atau tidak. Kalau kita tidak mengerjakannya, maka akan hilang semua kredibilitas kita.

Menasehati murid pada dasarnya menasehati diri kita sendiri. Apa yang kita katakan dan nasehatkan kepada murid, harus kita lakukan. Kalau nasehat itu sudah kita lakukan, maka kita akan baik-baik saja. Tetapi kalau belum kita lakukan, maka apa yang kita katakan itu akan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun