Mohon tunggu...
Akbar Surya
Akbar Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi saya tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Ideologi?

26 September 2022   03:14 Diperbarui: 26 September 2022   06:40 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum idelogi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis serta menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi merupakan cerminan cara berpikir orang atau masyarakat yang membentuk masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi adalah sesuatu yang harus dihayati hingga menjadi suatu keyakinan.

            Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka semakin tinggi juga komitmen untuk melaksanakannya. Komitmen juga tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat. Sehingga seseorang harus meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.

            Secara umum Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tertuang dalam lima dasar. Kelima dasar inilah yang kemudian selalu dibacakan ketika mengikuti upacara bendera. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan dan mengingatkan bahwa sebagai warga negara Indonesia, maka sudah sepatutnya untuk berpedoman terhadap nilai-nilai Pancasila

Jika kita lihat secara langsung bahwa bangsa Indonesia mengikuti ideologi Pancasila. Ideologi yang bisa kita anggap ideologi campuran, yang dimana menyangkut dari beberapa ideologi lain. Saya menyikapi ideologi ini dengan sudut pandang sesuai apa yang saya pikirkan bahwa, ideologi ini memang universal. Yang dimana semua orang dapat dengan mudah menyesuaikan dengan ideologi Pancasila. Tapi jika dilihat dari perspektif islam ideologi ini sudah mencakupi komponen-komponen tersebut. Jadi ideologi ini tidak bertentangan dengan agama islam. Ditinjau dari sila pertamanya saja sudah jelas menunjukkan bahwa ketuhanan yang maha esa, yang berarti satu.

Sila yang tercantum pada sila pertama berbunyi, "ketuhanan yang maha esa" yang dimana menjelaskan bahwa tuhan itu satu, tuhan tidak bermacam-macam. Memang konotasinya cukup berbeda mengunakan kata esa, tapi dari segi arti memiliki makna yang sama. Dilihat dari sejarah pemutusan sila pertama ini, cukup beresiko jika sila tersebut ditulis dengan "Ketuhanan, dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Karena dalam proses kemerdekaannya bangsa ini tidak hanya diperjuangkan oleh umat muslim saja, akan tetapi orang nonmuslim turut serta memperjuangkannya juga. Maka sangat tidak adil jika hanya mengedepankan dan hanya mementingkan mayoritasnya saja, maka dari itu digantilah menjadi "ketuhanan yang maha esa".

Dan dalam menyikapi sila pertama ini sangatlah sulit dari Sebagian orang, dikarenakan Sebagian umat muslim menentang keputusan ini diawal-awal kemerdekaan. Karena dipikiran mereka saat itu bahwa semua keputusan bisa diputuskan oleh mereka yang menjadi mayoritas. Memang mayoritas agama di Indonesia adalah agama islam, maka menjadi hal yang lumrah jika perdebatan sila pertama ini diubah menjadi "ketuhanan yang maha esa". Tapi itu dahulu sebelum pemikiran-pemikiran baru muncul, dimana sekarang masyarakat bisa menerima dengan baik, keputusan tersebut.

Yang menjadi penurunan nilai minus dari masyarakat Indonesia sekarang adalah tidak mementingkan lagi ideologi Pancasila. Jika saya pribadi mengamati bahwa rakyat Indonesia tidak lagi menganggap ideologi lagi. Mereka lebih kepada ideologi liberal, kebanyakan mereka sudah tidak sesuai dengan prinsip Pancasila. Kebebasan masyarakat menjadi suatu kebiasaan baru pada era ini. Dan saya merasa sangat miris melihat kenyataan didepan mata. Ideologi yang menjadi bahan permainan sudah taka da gunanya, apalagi ideologi ini tidak berkesinambungan dengan agama islam. Mereka sesuka hati merusak dan ingin merubah ideologi tersebut.

Jadi apakah salah besar jika dahulu mereka yang merumuskan isi Pancasila, mengubah sila pertama, menjadi "ketuhanan yang maha esa". Jawaban pribadi saya tidak, karena mau bagaimanapun waktu sudah berganti, masa telah berubah, kita hanya bisa menikmati dan merasakan apa yang terjadi sekarang saja. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mengubah diri kita sendiri. Semua harus berawal pada diri sendiri, karena jika kita lihat perubahan masa yang begitu mengerikan, sikap kita harus tegas dalam perubahan tersebut. Sekali kita masuk pada lubang yang salah maka kesengsaraan akan menemui kita.

Seakan agama pada era ini dipermainkan sesuka hati oleh oknum-oknum tertentu, agar merauk keuntungan yang begitu banyak. Dan melupakan ideologi yang melekat pada pribadi negeri ini. Seakan orang jauh sudah merencanakan untuk mengahncurkan ideologi serta agama yang menjadi mayoritas di negara kita ini. Rencana ini sepertinya sudah direncanakan jauh-jauh hari orang oknum yang bisa disebut orang jauh (sebutan samaran).

Sekarang agama dan ideologi sama-sama menjadi pusat pemikiran yang diremehkan dan bahkan tidak dianggap. Ini menjadi hal yang lumrah terjadi di kota-kota besar. Mereka lebih suka kebebasan yang nyata. Kebebasan atas apa tak seorangpun mengatur dengan seenaknya sendiri. Itu yang sekarang terjadi di negara kita. Kerusakan moral bertebaran di pusat kota, mereka yang tak menggangap ideologi dan agama dalam melandasi tatanan kehidupannya. Sikap-sikap yang tak sopan pun semarak tersebar di media sosial, salah satu dampak dari hidup yang tidak dilandasi oleh prinsip-prisip agama dan ideologi. Dan banyak lagi kerusakan-kerusakan moral yang terjadi di negara tercinta ini.

Moral anak bangsa mau jadi apa jika agama dan ideologi tidak diajarkan sejak mereka kecil. Akan menjadi kerusakan bangsa yang nyata kedepannya, maka dari itu kesandaran diri sangatlah penting dari segi agama dan diperkuat landasan Pancasila. Begitu pentingnya memahami ideologi dan agama dan dijadikan prinsip kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai landasan kehidupan bernegara dan agama islam menjadi landasan kegidupan dunia akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun