Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Fakta Menarik Ahok Pimpin Jakarta

20 Januari 2017   11:54 Diperbarui: 20 Januari 2017   12:14 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.hidayatullah.com/artikel/opini/read/2014/11/10/32962/antara-ahok-pancasila-dan-islam.html

ANEH..LUCU...NYELENEH…Mungkin ini yang bisa saya katakan…dalam sebuah artikel TEMPO pada Senin 9 Februari 2015 lalu, saya sempat kaget membaca bahwa Mantan Gubernur Berkuasa DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Kepala Daerah diurutan pertama dalam hasil survei Populi Center, para responden menilai cukup positif dengan gaya kepemimpinan Ahok. Hahahahaha…apa bener tuh…???

Dari hasil survei tersebut lawan-lawan Ahok seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang dianggap cakap, berwibawa dan tegas justru kalah saing dengan kepemimpinan Ahok selama menjabat, LUAR BIASA Ya BOHONGNYA…survei Populi Center juga menunjukkan bahwa Ahok mendapat dukungan 22,3 persen sedangkan Risma hanya memperoleh 18,2 persen, ini sangat jauh sekali dengan kenyataan yang ada saat itu.

Sudah dapat dipastikan lembaga survei abal-abal yang mendudukan Ahok ditempat teratas tersebut adalah bayaran untuk menaikkan elektabilitas Ahok kala itu, dampaknya adalah agar masyarakat menganggap bahwa kepemimpinan Ahok cukup luar biasa, bahkan para pendukungnya saat itu akhirnya terpesona dengan ucapan BOHONG dari lembaga survei bayaran tersebut. Bagaikan disuguhi kue mereka sampai saat ini terus bergerilya membela Ahok, bahwa sejak kepemimpinannya Ahok dipercaya memberikan dampak positif terhadap kota Jakarta, LUAR BIASA…!!!!!

Angka Kemiskinan 2014 Semakin Meningkat

Jika kita tengok kebelakang lagi pada 2014 lalu sejak kepemimpinan Ahok justru angka kemiskinan di Jakarta semakin meningkat jika dibandingkan pada tahun 2013 lalu. Fakta itu bukan isapan jempol belaka bukan HOAK. Sesuai dengan laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) pada rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta lalu, tercatat pada September 2014 ada 412 ribu orang atau 4,09% dari total penduduk. Jumlah angka kemiskinan tersebut jika dibandingkan pada tahun 2013 hanya sebesar 371.700 atau setara dengan 3,7%.

Peningkatan angka kemiskinan tersebut terindikasi disebabkan oleh tingginya inflasi yang mencapai 8,9%. Kenaikan angka inflasi juga diakibatkan oleh meningkatnya batasan angka garis kemiskinan pada tahun 2014 sebesar Rp 25.238 atau 5,8% dari tahun 2013. Hal tersebut diperkirakan dengan pertambahan jumlah penduduk miskin Ibukota.

Nah dari uraian diatas dapat dipastikan bahwa sejak kepemimpinan Ahok angka kemiskinan memang bertambah. Namun seiring bertambahnya waktu pendukung Ahok masih tetap percaya bahwa sejak kepemimpinan Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta justru sebaliknya angka kemiskinan semakin berkurang, hehehehehe…FAKTANYA..semakin miskin..

Perekonomian Jakarta Semakin Memburuk

Seiring dengan tingkat kemiskinan yang semakin bertambah pada 2014 lalu, ternyata pada sektor perekonomian juga semakin semrawut. Bayangkan saja, tingkat pertumbuhan ekonomi pada 2014 lalu laju pertumbuhan ekonomi Jakarta hanya mencapai 5,95% berbeda dengan laju pertumbuhan perekonomian pada tahun 2013 yang mencapai angka 6,11%. PARAH.

Dengan laju pertumbuhan perekonomian Jakarta pada 2014 yang semakin parah mengakibatkan jumlah penduduk miskin semakin bertambah, inilah yang kita perlu ditelaah kembali, bahwa sejak komando dibawah kepemimpinan Ahok justru roda perekonomian Jakarta semakin semrawut, artinya Ahok telah GAGAL.

Dengan alasan Ahok kala itu bahwa, tingkat lemahnya pertumbuhan ekonomi Jakarta disebabkan kondisi ekonomi global yang masih lesu. ANEH. Pertumbuhan ekonomi anjlok, tingkat kemiskinan Jakarta bertambah otomatis dibarengi dengan tingkat pengangguran Jakarta semakin bertambah, semua itu saling berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun