Mohon tunggu...
Akbar Karim
Akbar Karim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Farmasi dan Pengaruhnya di Zaman Revolusi Industri 4.0

1 April 2019   20:29 Diperbarui: 2 April 2019   17:46 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya. 

Kita belum tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi ada satu hal yang jelas: dunia harus merespon terhadap perubahan tersebutsecara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan peran global, mulai dari sektor publik dan swasta, sampai akademisi, dan tentunya masyarakat sipil.

Revolusi industri bertumpu pada perubahan sebelumnya

Revolusi industri (RI) pertama yang dimulai sejak 1784 memperkaryakan air dan kekuatan uap untuk mekanisasi sistem produksi. RI kedua yang dimulai tahun 1870 menggunakan daya listrik untuk melangsungkan produksi masal. Sedangkan RI ketiga yang dimulai tahun 1969 menggunakan kekuatan elektronik dan teknologi informasi untuk otomatisasi proses produksi. 

Sekarang dunia telah memasuki era baru RI keempat, di mana kekuatannya bertopang pada revolusi industri ketiga. Dalam abad ini, RI ini ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi sehingga kita melihat suatu area baru yang terdiri dari tiga bidang ilmu independen: fisika, digital dan biologi.

Sebenarnya, dunia sudah sangat maju akibat RI ketiga yang juga disebut sebagai revolusi digital. Dalam tahap ini, dunia memperoleh internet dengan interkonektivitas yang begitu cepat. Tak terpikir sebelumnya bahwa kita bisa menjelejahi dunia maya dengan menggunakan komputer. 

Di samping itu, kita sekarang dapat melihat berbagai otomatisasi terjadi pada pabrik-pabrik yang memproduksi barang secara masal, data pada setiap bagian suatu organisasi yang masif jumlahnya yang saat ini dikenal sebagai "big data", serta sarana logistik yang terorganisasi dengan begitu baik. Hal ini dimungkinkan karena ruang lingkup otomatisasi dapat ditingkatkan mengikuti Hukum Moore -- suatu pengamatan bahwa jumlah transistor pada suatu sirkuit terpadu meningkat dua kali lipat setiap dua tahun. 

Selain menyebabkan kerusakan lingkungan akibat pertanian modern, kemajuan bidang otomatisasi juga telah menyebabkan munculnya "revolusi hijau." Hukum Moore umumnya mengacu langsung ke sirkuit elektronik yang menjadi teknologi dasar dalam era ini. Hukum ini memiliki implikasi yang lebih luas yaitu bahwa output bisa bertumbuh sebagai fungsi eksponensial input. 

Hukum Moore menghasilkan daya komputasi yang semakin besar yang memungkinkan terjadinya otomatisasi dari proses yang sangat kompleks sekalipun. Di beberapa bidang, seperti bioteknologi, laju inovasi bahkan telah melampaui Hukum Moore.

Ambil suatu contoh: Akibat inovasi bioteknologi, biaya sekuensing genom telah jatuh dari USD 100.000 pada tahun 2001 menjadi USD 5.000 di 2010, dan sekarang hanya tinggal USD 1.400. 

Moore juga memperkenalkan teori "Crossing the chasm"(Melintas jurang). Konsep ini mengakui adanya kesenjangan antara para pengadopsi awal teknologi baru dan mayoritas awal sebagai para pengadopsi di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun